jpnn.com, JAKARTA - Mantan Perdana Malaysia Mahathir Muhammad kini menyita perhatian publik. Tidak hanya warga negeri Jiran, tapi juga meluas ke Indonesia.
Itu karena pernyataannya yang dianggap rasis saat membawakan pidato politik yang menyoroti pemerintahan Perdana Menteri Najib Tun Razak.
BACA JUGA: Wakil PM Malaysia Ungkap Pak JK Tersinggung Omongan Mahathir
Seperti yang dilansir Mynewshub, orasi politik itu digelar di Lapangan Harapan di Petaling Jaya, Kuala Lumpur Malaysia, Sabtu (14/10) malam.
BACA JUGA: Persatuan Warga Bugis di Malaysia Polisikan Mahathir
Pernyataan politik Mahathir Mohamad yang terekam dalam vidoe kemudian diunggah di Youtube mendadak viral. Pada Senin 16 Oktober 2017, omongan itu menjadi perbincangan hangat warga internet.
Mahathir berbicara di atas podium mengenakan baju merah bertuliskan "Sayangilah Malaysia". Penguasa Malaysia 22 tahun itu berorasi sambil menyinggung suku Bugis dan meminta Najib Tun Razak pulang ke kampungnya di Tanah Bugis.
BACA JUGA: JK: Kita Pernah jadi Pengekspor Gula Terbesar, tapi Kini?
"Dimana perdana menteri seorang perompak. Mungkin karena dia berasal daripada lanun Bugis. Entah macam mana dia sesat ke Malaysia. Pergi baliklah ke Bugis, kami tak nak kamu. Karena kamu adalah bencana, pencuri," kata Mahathir dalam orasinya.
Mahathir juga turut mencaci isteri Perdana Menteri, Datin Seri Rosmah Mansor hidup berleha-leha dan mewah.
Acara bertajuk "Sayangilah Malaysia" itu diikuti tak kurang dari 4.000 massa. Awalnya diprediksi hingga 15.000 orang namun lapangan terlihat kosong.
Pernyataan terbaru dari Mahathir ini sudah dikecam tokoh-tokoh politik setempat. Termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla berketurunan Bugis yang berada di Istanbul, Turki tersinggung atas omongan Mahathir.
Lihat: Wakil PM Malaysia Ungkap Pak JK Tersinggung Omongan Mahathir
Sultan Johor dalam sebuah upacara pernah mengeluarkan penyataan bahwa Mahathir kini telah berubah menjadi "orang tua yang gila".
Mahathir penguasa terlama yang menjebloskan Anwar Ibrahim ke penjaran dalam berbagai kasus. Tak salah Mahathir pun disebutnya sebagai Diktator Mahakuasa, seperti Maha Firaun!
Pemimpin PKR ini mengkritik Mahathir dari teras Masjid Nasional di ibukota pada tahun 1998 karena dipecat oleh kekejaman, Anwar ditahan oleh polisi dan didakwa atas kasus sodomi yang dicurigai. (mynewshub/aci/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi-JK Beda Pendapat, Fahri: Pertunjukan Tak Sehat
Redaktur : Tim Redaksi