Ini Pesan Menhub untuk Alumni Sriwijaya

Jumat, 08 Maret 2019 – 09:07 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi dan Gubernur Sumsel Herman Deru. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melepas rombongan mudik bareng alumni Sriwijaya untuk Jokowi. Sebanyak enam unit bus telah diberangkatkan ke Palembang dari Rumah Aspirasi Jokowi - Maaruf Amin di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin.

Pelepasan mudik bareng alumni Sriwijaya ini juga turut dihadiri oleh Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Moeldoko dan beberapa artis asal Sumatera Selatan seperti Anwar Fuadi, Dwi Yan dan Roy Marten.

BACA JUGA: Soal Kartu Prakerja, PKS: Anggaran Dari Mana?

Dalam sambutanya, Budi Karya menyampaikan bahwa Jokowi menjadikan Provinsi Sumatera Selatan, khususnya Palembang sebagai contoh pembangunan infastuktur.

Baca juga: Alumni SMA se-Sumsel Gelar Mudik Bareng Demi Menangkan Jokowi - Ma'ruf

BACA JUGA: Alumni SMA se-Sumsel Gelar Mudik Bareng Demi Menangkan Jokowi - Maruf

“Karena dinamika yang di sana mengharuskan kami (pemerintah) memberikan dukungan, apalagi pembangunan kami sekarang bukan Jawa centris. Yang dibangun justru di luar pulau Jawa,” kata Budi Karya dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (8/3).


Menhub Budi Karya Sumadi di acara pelepasan mudik bareng alumni Sriwijaya di Jakarta. Foto: Istimewa

BACA JUGA: KMP Ihan Batak Resmi Beroperasi di Kawasan Danau Toba

Sebab, sambung Budi, sejak tujuh era pemerintahan hanya di zaman Jokowi pembangunan infastuktur digalakkan. Bahkan, dari sisi pembangunan infastuktur tidak ada pemerintahan yang dapat menandingi Jokowi dalam hal membangun.

Baca juga: Budi Karya: Masjid Harus Jadi Pusat Penyebar Cinta

Mantan Dirut Angkasa Pura II ini memberi contoh, yakni keputusan Jokowi membangun MRT saat menjabat Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, hal tersebut merupakan satu langkah yang berani. Pasalnya, kata Budi, syarat untuk memajukan negara harus dibarengi dengan pembagunan infrasuktur.

“Oleh karenanya, sebagai relawan yang harus dikakukan ialah dor to dor, sampaikan kepada orang-orang bahwa pemerintah akan menuntaskan pembangunan ini dengan baik,” ujar Budi.

Sementara itu, Moledoko dalam pembekalan kepada peserta mudik bareng menyampaikan bahwa saat ini relawan perlu mencermati dua hal penting, yakni isu bahwa jika Jokowi menang maka pendidikan agama akan dihilangkan serta LGBT bakal disahkan.

“Ini sama sekali berpikiran tidak logis dan ini diserap orang yang berpendidikan, jangan sampai isu itu menutup keberhasilan Jokowi, ini berpengaruh di survei,” kata Moeldoko.

Kemudian hal yang kedua yakni paradoks, di mana setiap isu yang dilempar kepada publik selalu bertentangan dengan fakta yang ada, seperti harga-harga yang dikatakan melonjak namun ketika dicek semuanya stabil.

“Terus banyak pengangguran, ternyata tidak, data BPS clear, jadi semua yang dihembuskan ternyata kebalikannya dan ini harus disikapi serius,” pungkas Moeldoko.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah Sebut Pemerintah Sudah Kehabisan Tenaga


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler