Ini Pesan Warga Penajam Paser Utara yang Lelah Menanti Presiden Jokowi

Jumat, 20 November 2015 – 03:33 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - BALIKPAPAN - Rasa lelah terpancar dari wajah sejumlah warga Penajam Paser Utara (PPU) yang menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka harus menanti hingga lima jam untuk bisa menatap Jokowi. Panitia penyambutan kedatangan Presiden menyediakan tenda untuk masyarakat. 

Mereka yang tidak mendapat undangan bisa menyaksikan acara groundbreaking dari televisi yang disiarkan secara live Balikpapan TV (BTV). Tenda itu tak luput dari sterilisasi menggunakan anjing pelacak dari unit K9 Mabes Polri. 

BACA JUGA: Resmikan Proyek Senilai Rp 80 Triliun, Inil Pesan Presiden Jokowi

Warga mulai berdatangan mulai pukul 09.00. Tidak lama berselang rombongan pelajar juga hadir di lokasi acara. Namun dari pantaun Kaltim Post, sebagian besar yang hadir merupakan pegawai Pemkab PPU. Bukan warga biasa. 

Tidak banyak aktivitas yang bisa dilakukan di sela waktu menunggu kedatangan Jokowi. Beberapa yang tidak bisa menahan kantuk memaksakan diri memejamkan mata di tengah keramaian. Tidak terkecuali para pelajar. 

BACA JUGA: Diduga Sengaja Ulur Penjualan Aset, Kepailitan Batavia Air Belum juga Tuntas

Senyum mereka sempat mengembang saat rombongan Presiden yang menumpang helikopter tiba di Pelabuhan Benuo Taka pukul 14.25. Warga yang semula duduk beranjak dan melambaikan tangan ke arah Jokowi. Pria kelahiran Solo itu menjadi Presiden pertama yang berkunjung ke Benuo Taka --sebutan PPU. 

Pelajar yang khusus dipangkas jam belajarnya untuk menyambut Jokowi mulai mengibarkan bendera. Tapi tak lama rasa kecewa kembali menghinggapi. “Tadi katanya bisa bicara dengan Presiden. Tapi cuma melambai aja,” ujar Ludovika Angelin, pelajar kelas VIII SMP 1 PPU, yang diamini rekannya. Dia datang bersama 30 rekannya. 

BACA JUGA: Menteri Susi Nilai Ada Sesuatu Dibalik Usulan Kadin

Ya, para pelajar pertemuan dengan Jokowi tidak sekadar bisa berjabat tangan. Mereka juga ingin mengeluarkan unek-unek. Seperti yang diutarkan Sevilla Shelsa dan Meutya Dwi, juga dari SMP 1. “Kami ingin agar Kurikulum 2013 dihapuskan karena memberatkan,” tuturnya.

Tidak hanya menyangkut pendidikan, kondisi PPU yang masih terjadi biarpet juga ingin disampaikan. “Semoga tidak ada lagi mati listrik,” ujarnya. 

Baru saat Jokowi hendak bertolak ke Balikpapan, sekira pukul 16.20 mereka bisa tersenyum. Orang nomor satu di Indonesia itu menyempatkan diri untuk menjabat tangan warga. “Pak, tolong rekamkan dong,” kata salah satu murid SD kepada Paspampres. (riz/edw/far/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Didukung Banyak Kalangan: Kini Momentum Pemerintah Ambil Alih Freeport


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler