jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memilih posisi jaksa agung atau menteri keuangan jika ditawari untuk menduduki jabatan di pemerintahan.
"Kalau Ketua KPK itu kolektif, lu kalau mau angkat gue jadi jaksa agung dong, saya mah enggak malu-malu," kata Ahok saat di acara "Ahok is Back" di Jakarta Selatan, Kamis (8/2).
BACA JUGA: Ahok Pastikan Video Ucapan Soal Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja Sudah Dipotong
Ahok menuturkan hal itu usai panelis sekaligus selebgram Young Lex bertanya seandainya Ahok menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ketimbang menjadi Ketua KPK, Ahok lebih tertarik menjadi jaksa agung yang nantinya akan membuat daftar rincian harta hingga pajak untuk orang yang ingin diajukan menjadi pejabat.
BACA JUGA: Politikus PDIP: Ahok Tak Tahan Lihat Jokowi Rusak Demokrasi
Selain jaksa agung, Ahok juga lebih memilih menjadi menteri keuangan (menkeu) sebagai posisi yang diinginkannya jika diberi kesempatan untuk menjabat di pemerintahan.
"Cuma dua lah, jaksa agung atau menteri keuangan lah, tetapi menteri-menteri diperbaiki dong gajinya," ungkapnya.
BACA JUGA: Ahok Mengaku Masih Waras jika Ingin Menyerang Jokowi
Dengan demikian, dia menegaskan posisi tersebut hanya menjadi perandaian jika diberi kesempatan untuk memilih jabatan.
Dalam kesempatan itu, dia optimistis pasangan capres-cawapres nomor urut tiga pada Pilpres 2024 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mampu menjadi pemimpin di masa depan.
Ahok melalui unggahan di akun sosial medianya pada Jumat (2/2) mengumumkan bukti surat pengunduran dirinya dari Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Pengunduran diri ini terkait dengan dukungannya terhadap pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pemilu 2024. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjelasan Ahok Soal Petugas Partai Hingga Ganjar yang Tak Bisa Diatur-atur
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan