Ini Rencana Kemendikbud untuk Pendidikan Kedokteran di Era New Normal

Senin, 08 Juni 2020 – 23:00 WIB
Ilustrasi New Normal. Foto ilustrasi: Ardisa Barack/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai mempersiapkan diri untuk memasuki fase kelaziman baru atau new normal. Salah satu yang dipersiapkan kementerian pimpinan Nadiem Makarim itu adalah pendidikan kedokteran.

Menurut pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud Nizam, pihaknya tengah mempersiapkan transformasi menuju new normal. “Dua puluh tahun lalu pendidikan di Indonesia pernah mendorong perguruan tinggi menjalankan pembelajaran secara daring seperti saat ini, tetapi gagal direalisasikan," ujarnya, Senin (8/6).

BACA JUGA: Dasco Usul Kemendikbud dan Kemenkominfo Membuat Jaringan Khusus Belajar Virtual

Pejabat eselon I Kemendikbud itu menambahkan, transformasi pendidikan yang terjadi belakangan ini sangat luar biasa. Menurut dia, pandemi penyakit virus corona 2019 (COVID-19) memaksa seluruh aktivitas pembelajaran perguruan tinggi dilakukan secara daring.

Namun, tranformasi tersebut perlu mendapatkan beberapa dukungan dan perubahan. Di antaranya adalah dengan membangun literasi data, teknologi, manusia, dan experiental learning.

BACA JUGA: Pendidikan Kedokteran Masih Feodal

Semua itu dilakukan guna meningkatkan kemampuan manusia pada era industri 4.0. Hasil yang diharapkan adalah peningkatan pada aspek kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan kasih sayang.

Guna menyambut new normal, Kemendikbud telah mengeluarkan surat edaran mengenai kebijakan penyelengaraan pendidikan tinggi. Salah satunya adalah kebijakan kelaziman baru bagi praktikum pendidikan kedokteran yang selama ini dilakukan dengan kehadiran fisik di laboratorium, ke depan cukup melalui virtual reality (VR).

BACA JUGA: Kisah Guru di Pedalaman saat Ada Kebijakan Belajar dari Rumah

Nizam juga mengapresiasi peningkatan produktivitas di lini kedokteran dan kesehatan. Sebab, publikasi ilmiah di kedua lini itu mengalami peningkatan signifikan.

“Saya apresiasi kolaborasi dosen dan mahasiswa lintas keilmuan telah menghasilkan berbagai produk kesehatan untuk memerangi COVID-19 seperti test kit, UV sterilisasi, robot nurse, swab chamber, dan produk kesehatan lainnya," tutur Nizam.(esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler