Ini Sejumlah Pertimbangan JPU Tuntut Richard Eliezer 12 Tahun Penjara

Senin, 30 Januari 2023 – 13:14 WIB
Terdakwa perkara pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat, Richard Eliezer alias Bharada E, menjalani persidangan beragendakan pembacaan surat tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (18/1). Jaksa penuntut umum menuntut Richard Eliezer dengan hukuman 12 tahun penjara. Foto: dokumen JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Jaksa penuntut umum (JPU) menyatakan tuntutan 12 tahun penjara kepada Richard Eliezer berdasarkan peran dan perbuatannya dalam perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Hal itu disampaikan kubu JPU saat membacakan poin-poin replik atau jawaban atas pleidoi terdakwa Richard Eliezer pada persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (30/1).

BACA JUGA: Richard Eliezer Bicara Harga Kejujuran dalam Pleidoi, Tunangannya dan Kapolri Perlu Tahu

JPU Sugeng Hariadi mengatakan tinggi rendahnya tuntutan ditentukan berdasarkan parameter yang diatur dalam standar operasional prosedur penanganan perkara tidak pidana umum.

"Dan berdasarkan peran serta perbuatan pidana sebagaimana yang kami dakwakan terhadap terdakwa Richard Eliezer," kata JPU Sugeng di ruang sidang.

BACA JUGA: AKBP Arif Rachman Dituntut 1 Tahun Penjara di Kasus Pembunuhan Brigadir J

Di sisi lain, JPU menuntut Richard Eliezer 12 tahun penjara, dengan mempertimbangkan perbuatan terdakwa yang melepaskan tiga sampai empat kali tembakan ke tubuh korban Brigadir J.

"Berdasarkan hal tersebut kami tim penuntut umum menuntut selama 12 tahun penjara kami ajukan," ucap JPU Sugeng.

BACA JUGA: Hendra Kurniawan Dituntut 3 Tahun Penjara di Kasus Kematian Brigadir J

JPU Sugeng mengatakan pihaknya juga telah mempertimbangkan peran Richard Elizer yang berstatus justice collaborator dalam perkara ini.

"Mempertimbangkan kejujuran dalam memberikan keterangan dari terdakwa Richard Eliezer yang telah membuka kotak pandora, sehingga terungkapnya kasus pembunuhan terhadap korban Brigadir J," kata JPU Sugeng.

Tim penasihat hukum sebelumnya memohon kepada majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) membebaskan terdakwa perkara pembunuhan berencana, Richard Eliezer.

Permohonan itu disampaikan advokat Ronny Talapessy selaku penasihat hukum Bharada E saat menyampaikan nota pembelaan atau pleidoi pada persidangan di PN Jaksel, Rabu (25/1).

Ronny membacakan enam petitum dalam persidangan dengan agenda pembelaan atau pleidoi itu.

Petitum pertama dalam permohonan itu, Ronny meminta majelis hakim menyatakan perbuatan terdakwa Richard Eliezer tidak dapat dipidana. Ronny beralasan terdapat alasan penghapus pidana bagi kliennya.

Kedua, menyatakan terdakwa dilepaskan dari segala tuntutan.

Pada petitum ketiga, Ronny memohon kepada majelis hakim memerintahkan jaksa penuntut umum atau JPU membebaskan Richard Eliezer dari tahanan.

Kempat, memulihkan hak-hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, harkat, serta martabatnya.

Kelima, Ronny memohon agar KTP atas nama Richard Eliezer dan satu unit telepon seluler merek Redmi warna hitam dikembalikan kepada bujangan kelahiran Manado, 14 Mei 1998 itu.

Keenam, membebankan biaya perkara kepada negara. (cr3/jpnn) 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pleidoi Richard Berkisah soal Gagal 3 Kali, Karier di Polri, sampai Ikut Ferdy Sambo


Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler