Ini Tantangan Berat Kemendag menurut Thomas Lembong

Jumat, 14 Agustus 2015 – 07:26 WIB
Thomas Lembong. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perdagangan Thomas Lembong tidak menghabiskan hari pertamanya di kantornya, Kementerian Perdagangan, pascadilantik Presiden Rabu (12/8) lalu.

Lulusan Harvard University ini datang ke kantor pukul 09.00 WIB dan langsung mengadakan rapat dengan pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemendag. Rapat tertutup itu tidak berlangsung lama karena pukul 10.00 WIB, Tom bergegas keluar ruangan.

BACA JUGA: Begini Cara Eksekusi Putusan PK Yayasan Supersemar

Tom mengaku terburu-buru karena telat menghadiri serah terima jabatan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli di kantor Menko Maritim gedung BPPT.Dia menolak untuk menjelaskan isi rapat secara detil.

"Saya tadi mengumpulkan eselon I dan II untuk mendengarkan isu-isu di perdagangan secara umum, hanya untuk mencari gambaran dulu apa yang sedang dikerjakan disini," katanya.

BACA JUGA: Jokowi Beberkan Alasan Pilih Thomas Lembong Gantikan Gobel

Secara umum, dia menilai tantangan Kementerian Perdagangan cukup besar. Bukan saja masalah harga-harga di dalam negeri yang sedang melambung namun juga terkait dengan tantangan ekonomi global yang kian tak menentu.

"Kita menghadapi tantangan ekonomi yang sangat berat dan fundamental. Kita semua harus bekerja keras menghadapi itu," ungkapnya.

BACA JUGA: Keren! Inilah Souvenir untuk Tamu HUT RI di Istana

Dalam hal ini, Kemendag memiliki tanggung jawab untuk menggenjot ekspor ditengah pelemahan rupiah dan situasi ekonomi dunia yang kurang baik. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan dan strategi yang jitu untuk memenangkan persaingan di pasar global.

"Presiden dan Wapres yakin kita mampu mengatasi itu semua, karena potensi kita besar," tegasnya.

Tom mengaku ingin melanjutkan program-program yang baik dari Menteri Perdagangan sebelumnya, Rachmat Gobel. Namun begitu dia meski mempelajarinya terlebih dahulu secara detil.

"Saya yakin dengan profesionalisme dan kerja keras semua pihak di Kemendag, itu semua bisa tercapai. Menurut saya, kontinuitas (kebijakan) itu penting," sambungnya.

Tom mengaku belum banyak mempelajari isu di Kemendag karena baru mendapat amanah untuk mengemban tugas sebagai Mendag beberapa jam sebelum dilantik.

"Dikasih tahu paginya, bahwa jam 1 siang akan dilantik jadi Menteri Perdagangan. Tentu bangga karena diberi kepercayaan oleh Presiden. Ini peluang besar untuk mengabdi pada Negara," jelasnya. (wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebiasaan Buruk Presiden RI menurut BJ Habibie


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler