jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo membeberkan alasannya memilih Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rahmat Gobel. Menurut Jokowi -- sapaan Joko Widodo, ia sudah lama memerhatikan pengalaman kerja Thomas yang beragam.
Lulusan S-1 (Bachelor's Degree) dari Harvard University di Amerika 1994 itu pernah bekerja di Morgan Stanley New York dan Morgan Stanley Singapura tahun 1994-1996.
BACA JUGA: Keren! Inilah Souvenir untuk Tamu HUT RI di Istana
Thom juga pernah bekerja di Deutsche Bank Jakarta, divisi investment banking, 1998-1999. Pada 2000-2001, Thom menjabat sebagai Kepala Divisi di bagian Aset Manajemen Investasi di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Sedangkan pada 2002-2005, Thom bekerja di Farindo Investments, suatu perusahaan patungan antara Farallon Capital dan Djarum Group. Di 2006, Thom beserta kawan-kawannya mendirikan Quvat Management, suatu perusahaan pengelola investasi di bidang private equity, di mana Thom sekaligus menjabat sebagai Chief Executive Officer (Direktur Utama) sampai sekarang.
BACA JUGA: Kebiasaan Buruk Presiden RI menurut BJ Habibie
"Pak Thom pelaku riil ya kan, juga punya background di penanganan risiko di BPPN. Pernah di Deutsche Bank. saya rasa pengalaman-pengalaman seperti itu akan baik dalam manajemen pengelolaan kita," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (13/8) malam.
Jokowi mengatakan, saat memilih Thom sudah banyak pesan yang ia sampaikan. Di antaranya urusan promosi ke luar negeri, utusan-utusan khusus yang berkaitan dengan dagang. Selain itu, Jokowi mengingatkan Thom untuk fokus pada menggerakkan ekspor pasar-pasar nontradisional ke Timur Tengah, Asia Tengah, Afrika, dan Amerika Latin.
BACA JUGA: Kata Pengamat UI, Inilah Kesamaan SBY dan Jokowi dalam Mengganti Menteri
"Juga mengurus utusan khusus yang berkaitan dengan ekonomi negara-negara yang sudah miliki hubungan dagang baik dengan kita. Itu harus lebih diperkuat sehingga angka ekspor bisa dinaiikkan," imbuhnya.
Di dalam negeri, Jokowi meminta Thom memerhatikan komoditas pangan dan stabilisasi harga-harga. Terutama karena ini menyangkut inflasi. Jokowi minta ia bisa membantu menekan harga ke kondisi normal. Tak lupa, Thom diingatkan untuk menyelesaikan masalah dwelling time.
"Saya minta agar penyederhanaan izin-izin regulasi, sehingga kecepatan bongkar muat betul-betul bisa kita laksanakan," tandas Jokowi.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Alasan Mas Gatot Ogah Diperiksa Kejagung
Redaktur : Tim Redaksi