Ini Tawaran Cak Imin untuk Cegah RUU Pemilu Buntu

Rabu, 31 Mei 2017 – 18:35 WIB
Ketua Umum PKB A Muhaimin Iskandar. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menawarkan jalan tengah untuk mencegah kebuntuan dalam pembahasan parliamentary threshold (PT) di Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu.

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengatakan, PKB menawarkan solusi dengan menaikkan PT dari 3,5 persen. Namun kenaikannya tidak terlalu tinggi agar semua pihak bisa menerimanya dengan lapang dada.

BACA JUGA: Syarat Peserta Pemilu Diperketat akan Jadi Bumerang Bagi Parpol

"Sekarang ini kan tarik-menarik, dari yang ingin bertahan di 3,5 persen dan yang ingin menaikkannya hingga sepuluh persen. Karena itu kami mengusulkan jalan tengah, naik jadi empat atau lima persen," ujar Cak Imin di DPP PKB Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (31/5).

Mantan wakil ketua DPR itu menambahkan, PT perlu dinaikkan agar ada seleksi alam atas jumlah partai politik. Sebab, setiap orang bisa dengan mudah membentuk sebuah partai, namun tidak melaksanakan amanah menjalankan aspirasi masyarakat.

BACA JUGA: Sepakat! Pemilu 2019 Hasilkan 575 Kursi di Senayan

"Jadi dengan pemilu yang membatasi kepesertaan, multipartainya tidak akan berlebihan. Kemudian juga penting menjaga demokrasi menjadi terukur dan terlembaga dengan sehat," ucap Cak Imin.

Sementara itu untuk presidential threshold, kata Cak Imin, PKB juga menawarkan hal yang sama. Usulannya, presidential threshold di angka 5-10 persen.

BACA JUGA: Hasil Survey NasDem Belum Keluar, Tengku Erry Melamar ke PKB

"Ini kan ada yang meminta nol persen, kemudian ada yang meminta diturunkan dari 20 persen menjadi enam persen. Nah kami ambil jalan tengah, kami tawarkan ambang batas pencalonan presiden sepuluh atau lima persen," cetusnya.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RUU Pemilu, Syarat Administrasi Diperketat, Parpol Kelabakan


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler