Ini Trik Atasi Balita yang Suka Ngamuk

Kamis, 17 Juli 2014 – 09:48 WIB
Perlu trik khusus menghadapi balita yang suka mengamuk. Foto: Sony DSC

jpnn.com - PADA usia balita anak mulai menunjukkan sikap negativistic dan kemandirian. Mereka sering berkata tidak pada perintah atau ajakan orang lain. Tidak hanya itu sering dengan perkembangan fisik-motorik anak juga ingin menunjukkan keinginannya.

Namun dengan keterbatasan kemampuan berkomunikasi, penyelesaian masalah lebih melibatkan reaksi perilaku langsung atau mengungkapkan perasaan dibandingkan dengan logika. Akibatnya, kemarahan meledak.

BACA JUGA: Nyentrik dengan Vintage Style

Kalau melihat usia, hal ini wajar namun jangan dibiarkan berlangsung lama. Anak harus belajar dan menyadari bagaimana mengungkapkan keinginan atau kemarahannya dengan cara yang lebih bisa diterima oleh lingkungannya.

Berikut beberapa tips mengatasi balita yang suka mengamuk:

BACA JUGA: Vinyasa Yoga Cocok bagi yang Puasa

1. Tahu apa yang Anda hadapi

"Amukan balita adalah bagian normal dari perkembangan setiap anak karena bagian otaknya yang berhubungan dengan pengelolaan emosi dan kemampuan memecahkan masalah akan berkembang lebih baik lagi," kata direktur pelayanan kesehatan anak di Montefiore medical Group, Dr. Rahil Briggs, seperti dilansir laman Fox News, Rabu (16/7).

BACA JUGA: Sepatu Kulit yang Selalu Jaya

2. Jangan bereaksi berlebihan.

Ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tetapi cobalah untuk mengambil nafas dalam-dalam dan hindari berteriak ataupun memukul si kecil.

"Anak-anak akan mulai memahami bahwa Anda tidak perlu dimarahi untuk melakukan hal yang benar," kata Carole Holmes Delouvrier, seorang ahli etika dan co-pendiri Benar atau kasar.

3. Alihkan perhatian mereka.

Ketika si kecil mulai mengamuk, Anda bisa mengalihkan fokus mereka ke mainan baru atau menanyakan dua pertanyaan yang membuat dia berpikir keras.

4. Jangan menyalahkan diri sendiri.

Sangat mudah untuk berpikir bahwa Anda melakukan sesuatu yang salah dengan anak Anda, tapi selalu ingatkan diri Anda bahwa hal itu bukanlah murni kesalahan Anda.

5. Menyadari saat tantrum mulai muncul.

Karena tantrum adalah kondisi normal yang biasa dialami oleh anak. Maka orangtua dituntut harus peka, memahami dan berusaha untuk mencegah perilaku ini menjadi berkelanjutan. Cobalah untuk mengerti saat anak mulai uring-uringan.(fny/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duduk Terlalu Lama Bisa Tingkatkan Resiko Kanker


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler