jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) terus berupaya untuk meningkatkan kualitas Lawyer Indonesia di mata International.
Untuk mewujudkannya, Peradi dan International Bar Association (IBA) menggelar konferensi internasional bertajuk The Fundamentals of the International.
BACA JUGA: Luhut: Peradi Sebagai Rumah Bersama Advokat Harus Diperkuat
Dalam hal ini, lawyer Indonesia diharapkan bisa melindungi dan mempersiapkan diri menghadapi padatnya investasi internasional kini dan yang akan datang.
Tentu saja perlindungan ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Lawyer sebagai ujung tombak yang memberikan legal services terhadap investasi asing yang masuk sekaligus sebagai pengawal investasi Indonesia dalam menjamah negara lain juga perlu mempersiapkan diri.
BACA JUGA: PERADI Mempersoalkan Urgensi Pembentukan DKN
Bendahara International Bar Association (IBA) Petter Bartlett merespons positif undangan Peradi untuk bekerja sama mewujudkan hal tersebut.
Dia juga berharap, kerja sama yang dilakukan nantinya dapat meningkatkan pengalaman serta memperluas networking lawyer Indonesia dengan lawyer Internasional yang terjaring dalam jaringan IBA.
BACA JUGA: Peradi dan Malaysian Bar Teken MoU Terkait Akses Hukum
“Ada sekitar 200 lebih organisasi advokat serta komunitas hukum dari berbagai yurisdiksi dunia yang tergabung dalam organisasi ini, jelas akan menjadi langkah strategis bagi para lawyer untuk bergabung, menjalin networking,” jelas Bartlett di Jakarta.
Ketua Peradi Fauzi Hasibuan mengatakan, kerja sama dengan IBA merupakan wujud keseriusan Peradi dalam membangun kualitas kadernya.
Sekaligus untuk menyambung jaringan ke sistem internasional. Ke depan, lawyer Indonesia diharapkan dapat menjadi leader lawyer dalam skup Internasional, setidaknya di kawasan ASEAN.
"Keberadaan hukum di suatu negara memang berhubungan erat dengan keadaulatan negara dan advokat sebagai penjaga hukum itulah yang menjadi garda terdepan pembela kedaulatan," tandasnya(mg7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Advokat Muda Peradi Jadi Inovasi Baru di Era Milenial
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh