jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai berupaya konsisten menggandeng kementerian atau lembaga lain untuk memberikan insentif dari sisi prosedural maupun fiskal kepada pelaku usaha dalam negeri.
Berbagai fasilitas ditawarkan guna meningkatkan daya saing produk dalam negeri untuk bersaing di pasar internasional.
BACA JUGA: Bea Cukai Gencarkan Sosialisasi demi Pertumbuhan Industri
Sinergi dalam rangka meningkatkan ekspor terus dilakukan Bea Cukai di berbagai daerah.
Kali ini, kegiatan kunjungan dan diskusi dilaksanakan Bea Cukai Gresik, Banyuwangi, Sumatera Bagian Timur, dan Jawa Tengah DIY.
BACA JUGA: Bea Cukai Tingkatkan Pelayanan terhadap Perusahaan di Tiga Daerah Ini
Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Hatta Wardhana mengungkapkan, pihaknya bersinergi secara konsisten guna mengembangkan potensi pelaku usaha dalam negeri.
Dengan begitu, daya saing akan meningkat dan mendorong pemulihan ekonomi nasional.
BACA JUGA: Awasi Barang Ilegal, Bea Cukai Bersinergi dengan Aparat Penegak Hukum Lain
Bea Cukai Gresik melaksanakan asistensi dan kunjungan ke beberapa lokasi UMKM sentra tanaman hias bersama Pemkab Gresik.
Glen, ketua Asosiasi Tanaman Hias Gresik, menyampaikan apresiasinya kepada Bea Cukai dan Diskoperindag Gresik atas asistensinya.
Koperasi tanaman hias Gresik berani untuk ekspor mandiri dan ada pembeli dari Amerika, Jerman, Belanda, Korea Selatan, Jepang, dan Singapura.
Dia menyampaikan bahwa pemenuhan persyaratan ekspor mudah dilakukan.
Bea Cukai Banyuwangi menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan percepatan ekspor melalui Bandara Banyuwangi yang diadakan PT Angkasa Pura Kargo.
PT Angkasa Pura Kargo akan mendatangkan pesawat yang lebih besar untuk mengakomodasi komoditas ekspor dari Banyuwangi yang jumlahnya makin hari makin bertambah banyak.
Sejalan dengan harapan PT Angkasa Pura Kargo tersebut, Bea Cukai Banyuwangi mendukung secara penuh rencana tersebut.
Meningkatnya ekspor langsung melalui Bandara Banyuwangi dapat meningkatkan devisa yang diterima daerah Banyuwangi.
Sementara itu, Kepala Kanwil Bea Cukai Jawa Tengah DIY Muhamad Purwantoro mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus Kendal untuk berdiskusi dengan para pelaku usaha yang menjadi pilot project di sana.
Presiden Direktur Kawasan Industri Kendal Stanley Ang. Stanley menyampaikan perkembangan investasi di KEK Kendal.
Hingga 2021, nilai ekspor mencapai USD 24 juta.
“Tenaga kerja yang terserap hingga 2021 mencapai 11.380 orang. Kami menargetkan hingga 2025 nanti 20 ribu tenaga kerja di dalam kawasan dan menumbuhkan lapangan pekerjaan baru bagi 60 ribu orang di luar kawasan,'' tuturnya.
Selanjutnya, pihak KEK Kendal menyampaikan berbagai kendala di lapangan dalam rangka uji coba aplikasi PP KEK.
“Terdapat beberapa kendala terkait sistem yang masih dalam pengembangan. Kami berharap penyempurnaan sistem ini mengutamakan kelancaran bisnis perusahaan,'' ucapnya.
Di wilayah Sumatera Selatan, bukti nyata kontribusi Bea Cukai dalam mendorong ekspor disampaikan Badan Pusat Statistik Sumatera Selatan.
Nilai ekspor Sumatera Selatan mencapai USD 355,12 juta ditopang 97,20 persen oleh sektor pertanian (nonmigas).
Dari total ekspor, disumbangkan komoditas kelapa senilai USD 2,42 juta dan cangkang kernel kelapa sawit USD 1,2 juta yang mengalami peningkatan. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi