Ini yang Terjadi Jika Ikan Kaleng Tak Dimasak dengan Benar

Senin, 02 April 2018 – 12:58 WIB
Sarden Bercacing: ditemukan cacing dalam ikan kaleng di sebuah toko di Tembesi. Foto: Dalil Harahap/Batam Pos/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Penemuan 27 merek produk ikan makerel (mackerel) dalam kaleng yang berparasit cacing membuat prihatin Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Kalangan dokter khawatir ada efek buruk kepada masyarakat yang sudah mengonsumsinya.

BACA JUGA: Respons IDI terhadap Kasus Sarden Bercacing

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar IDI Adib Khumaidi mengatakan, IDI sangat memerhatikan kesehatan masyarakat Menurut dia, problem yang diresahkan bukan cacingnya.

"Melainkan saat produk makanan didapati kandungan lain yang tidak ada dalam daftar kandungan (daftar komposisi yang tertera pada kaleng, Red)," ujarnya saat dihubungi Jawa Pos.

BACA JUGA: Ikan Kaleng Makerel Itu Diimpor dari Dua Negara

Menurut Adib, pihak berwajib harus benar-benar memelototi proses pembuatan.

Mulai penangkapan ikan hingga akhirnya produk didistribusikan. "Perlu dilakukan penyelidikan dalam pengolahan makanannya," ujar spesialis ortopedi itu.

BACA JUGA: BBPOM Jamin Surabaya Aman dari Ikan Kaleng Bercacing

Dari pengolahan tersebut, dapat diketahui bahan baku diperlakukan dengan semestinya atau tidak.

Hal itu terkait dengan kualitas setelah menjadi produk yang siap dikonsumsi.

"Jika pengolahan makanannya tidak bagus, berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat," katanya.

Adib khawatir jika ada kesalahan atau kelalaian dalam pengolahan makerel sehingga ke depan akan mengganggu kesehatan masyarakat.

"Sejauh ini, IDI belum ada laporan mengenai kasus dokter tangani pasien akibat cacing Anisakis yang terdapat pada ikan makerel," ungkapnya.

Adib menjelaskan, cacing atau larva cacing Anisakis sebenarnya mudah mati jika ikan dimasak sampai matang.

Selain itu, jika disimpan dalam suhu minus 20 derajat Celsius, cacing tersebut tidak dapat hidup.

Namun, bila seseorang memakan cacing dari ikan makerel atau ikan lain, ada beberapa risiko penyakit yang mengintai.

Misalnya nyeri perut, mual, muntah, kembung, diare berdarah, dan demam tinggi.

"Hal itu lantaran larva menempel di lambung atau usus halus," terangnya. (lyn/c11/kim/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsumen Masih Trauma dengan Cacing di Ikan Kaleng


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler