Inilah Cara Bea Cukai Soekarno-Hatta Memberi Kemudahan Impor Vaksin

Senin, 29 Maret 2021 – 17:49 WIB

jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Pemerintah telah melakukan impor vaksin tahap VII pada 25 Maret 2021.

Impor ini dilaksanakan untuk meningkatkan frekuensi dan menambah volume pelaksanaan vaksinasi per hari, agar memperoleh herd immunity atau kekebalan komunal dalam waktu secepat-cepatnya.

BACA JUGA: Bea Cukai Soekarno-Hatta Beri Asistensi Impor Vaksin Skema Multilateral

PT Biofarma (Persero), selaku importir yang ditunjuk langsung oleh Kementerian Kesehatan, mendatangkan vaksin Sars-CoV-2 sebanyak 16.000.440 dosis yang dikemas ke dalam 8 envirotainer.

Vaksin diangkut oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 12.20 WIB. 

BACA JUGA: Bea Cukai Berikan Fasilitas Rush Handling Impor 16 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinova

Bea Cukai Soekarno Hatta memberikan kemudahan dan fasilitas impor vaksin, dalam mendukung upaya yang dilakukan pemerintah.

Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta Finari Manan mengatakan impor vaksin kali juga mendapatkan kemudahan yang sama seperti sebelumnya.

BACA JUGA: Bio Farma Terima 10 Juta Bahan Baku Vaksin Covid-19

“Kemudahan yang kami berikan masih sama, yaitu percepatan pelayanan segera atau rush handling, serta fasilitas pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI) seperti PPN dan PPh Pasal 22 Impor," kata Finari.

Dia menjelaskan, layanan rush handling atau pelayanan segera sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 148/PMK.04/2007, adalah pelayanan kepabeanan yang diberikan atas barang impor tertentu yang karena karakteristiknya memerlukan pelayanan segera untuk dikeluarkan dari kawasan pabean atau bandara.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono yang turut menyaksikan langsung proses pemindahan vaksin ke gudang rush handling untuk dilakukan pemeriksaan dan penyelesaian kepabeanan menjelaskan jumlah importasi vaksin lebih terperinci.

"Jumlahnya sebanyak 14.545.454,5 dosis curah ready-to-fill, 1.454.545,5 dosis overfill, dan 440 dosis sisanya sebagai bahan sampel," katanya.

Menurut Dante, hingga saat ini program vaksinasi massal sedang berjalan hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Dia menegaskan bahwa pemerintah menargetkan untuk memperluas jangkauan pelaksanaan vaksinasi.

"Maka dari itu, kami tambah (suplai) melalui impor,” imbuhnya.

Dante juga memberikan apresiasi kepada Bea Cukai Soekarno-Hatta atas layanan yang diberikan, serta instansi lain terkait yang turut menyukseskan importasi dan distribusi vaksin. (*/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler