jpnn.com - jpnn.com - Otoritas keamanan di Darfur Utara, Sudan pada Jumat lalu (20/1) menangkap aparat Polri yang tergabung dalam pasukan penjaga perdamaian (peacekeeping force) United Nations Mission in Darfur (UNAMID). Pasalnya, anggota Korps Bhayangkara itu berupaya menyelundupkan senjata dalam jumlah signifikan saat hendak meninggalkan Bandara El-Fasher.
Wakil Gubernur Darfur Utara Mohamed Hasab al-Nabi mengatakan, tim UNAMID dari Polri memang telah menuntaskan penugasannya. Karenanya, mereka pun ditarik pulang untuk rotasi rutin.
BACA JUGA: Mabes TNI: Tidak Ada Anggota TNI Selundupkan Senjata
Namun, petugas keamanan menemukan ada senjata api dan amunisinya, serta sejumlah material yang mirip debu dan batu saat kontingen Polri hendak kembali ke Indonesia. “Sesuai dengan informasi yang diperoleh oleh organ keamanan kami, senjata dan amunisi itu disita,” katanya seperti diberitakan Sudan Tribune.
Karenanya, otoritas setempat pun melakukan penyelidikan. UNAMID juga meminta pemerintah setempat menyelidiki temuan senjata itu.
BACA JUGA: Senpi itu Bukan Milik Kontingen Polri di Sudan
Penyelidikan ternyata mengarah ke anggota peacekeeping force asal Indonesia. Direktur Bea Cukai Darfur Utara Asim Hamid mengatakan, senjata yang disita antara lain 29 pucuk senapan Kalashnikov, enam pucuk senjata api GM3, serta 61 pistol berbagai jenis beserta amunisinya.
“Pasukan saya siap melindungi keamanan negara dan memastikan penumpang pesawat,” katanya.(sudantribune/ara/jpnn)
BACA JUGA: Polri Usut Anggotanya Penyelundup Senjata di Sudan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Jangan Mau Diperalat untuk Mengkriminalisasi
Redaktur & Reporter : Antoni