jpnn.com, SURABAYA - Polrestabes Surabaya, Jawa Timur mengubah desain ujian praktik SIM C yang tidak lagi menggunakan cara zig-zag dan putaran angka delapan.
Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman menjelaskan bahwa Korlantas Polri telah mengeluarkan desain ujian praktik bagi pemohon SIM C yang terbaru tanpa menghilangkan proses keterampilan pengendara.
BACA JUGA: Gagal Ujian SIM Sampai 3 Kali? Masyarakat Bisa Ikut Coaching Clinic Ditlantas Polda Riau
Desain baru ini mengalami beberapa perubahan yang sangat signifikan terkait item praktik SIM C atau kendaraan roda 2.
"Dari semula terdiri dari 5 item ujian praktik, di antaranya yang jadi kesulitan atau kendala masyarakat adalah zig-zag dan putaran angka 8, kini sudah berubah menjadi satu trek," kata Arif dikutip dari antara, Sabtu (5/8).
BACA JUGA: Heboh Penemuan Potongan Tubuh Manusia Korban Mutilasi di Jombang, Kepala Belum Ditemukan
Dia menjelaskan bahwa satu kesatuan trek yang tidak terpisahkan itu panjangnya mencapai 100 meter.
Pemohon SIM C diminta melintasi trek itu dengan kecepatan minimal 30 kilometer per jam.
BACA JUGA: Pj Bupati Bombana Diduga Langgar Aturan Mutasi Pejabat, PNS Ini Mengadu ke Kemendagri
Di antaranya terdapat rambu "U-Turn" atau menikung. Selain itu juga ada lintasan untuk menguji refleks pemohon SIM C agar mengerem atau menghentikan kendaraan, serta merespons bahaya agar menghindar ke arah kiri atau kanan.
Arena ujian SIM C di Surabaya tidak hanya berlokasi di Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Colombo.
Sejak tahun lalu Polrestabes Surabaya juga menyelenggarakan Program Pelayanan SIM "Cak Bhabin" di 29 tempat wilayah Kota Pahlawan.
Arif memastikan desain trek untuk ujian praktik SIM C di 29 tempat pelayanan Program Cak Bhabin itu juga telah dirubah dengan meniadakan zig-zag dan putaran angka delapan.(fat/ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam