Inilah Efek Positif untuk Ahok dari Polemik Almaidah

Kamis, 13 Oktober 2016 – 22:40 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada pilkada DKI sudah meminta calon gubernur incumbent yang beken disapa Ahok itu untuk membatasi diri. Tujuannya agar jangan sampai ucapannya menjadi blunder.

Kasus terakhir adalah pernyataan Ahok saat kunjungan kerja di Kabupaten Kepulauan Seribu yang mengutip Surat Almaidah ayat 51 dalam Alquran. Ahok bahkan sampai dituding menista Alquran.

BACA JUGA: Gaya SBY Memang Ada di Agus, Tapi...

Menurut anggota tim pemenangan Ahok-Djarot, Miryam S Haryani, jagonya di pilkada DKI itu sudah diwanti-wanti agar tidak berkomentar masalah suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA). "Terutama Ahok, untuk silent,”  ujar Miryam di Jakarta, Kamis (13/10).

Politikus Hanura itu mengaku khawatir nantinya omongan Ahok jika menyinggung SARA akan jadi persoalan. “Jadi pada Ahok kami sudah memberi masukan, khususnya isu SARA agar silent," sambungnya.

BACA JUGA: Ahok Gagal Atasi Kesenjangan Ekonomi di Jakarta, Nih Buktinya...

Miryam menambahkan, Ahok dan Djarot pun menyetujuinya. Karenanya untuk pertanyaan-pertanyaan menyangkut isu SARA akan diserahkan pada juru bicara tim pemenangan untuk menyikapinya.

"Kalau misalnya yang menjawab Pak Ahok, nanti akan timbul multitafsir lagi. Karena itu kami di tim pemenangan menyarankan, untuk urusan yang satu ini berhenti ngomong," ujar Miryam.

BACA JUGA: Tak Mudah Meyakinkan SBY Merelakan Agus Jadi Cagub DKI

Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot ini menyebut kontroversi omongan Ahok yang menyebut Surat Almaidah beberapa waktu lalu memiliki dampak positif dari sisi popularitas. Namun demikian tetap muncul kekhawatiran persoalan itu bisa berimbas yang tak baik bagi masyarakat.

"Sangat diuntungkan, karena pemberitaan cukup mendominasi, sehingga elektabilitas terus naik. Namun juga harus disikapi bersama. Karena sedikit ada kekhawatiran mengotak-kotakkan (masyarakat,red), sehingga memicu konflik. Ini kan (isu SARA,red) seperti angin. Bisa dirasa tapi tak bisa dipegang. Karena itu urusan SARA kami sepakat tak jadi konsumsi publik," ujar Miryam.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buka Hati dan Pikiran, Timses: Pilih Ahok-Djarot!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler