jpnn.com, MATARAM - Hasil survei Polmark Research Center (PRC) menunjukkan H Ahyar Abduh merupakan kandidat calon gubernur NTB terkuat.
Dalam salah satu skema yang diperoleh Lombok Post (Jawa Pos Group), Ahyar berhadapan Bupati Lombok Tengah (Loteng) HM Suhaili FT. Pengandaiannya adalah simulasi dengan dua calon dan pilkada dilakukan saat ini. Hasilnya Ahyar memperoleh 24,1 persen suara. Sedangkan Suhaili 12,8 persen saja.
BACA JUGA: PKB Tidak Akan Usung Ali-Putu Selly
Tercatat 10,2 persen dari total responden merahasiakan jawabannya. Tapi 63,1 persen belum menentukan pilihan. Ini artinya massa mengambang masih sangat tinggi.
Dalam skema lain dengan tiga calon, Ahyar Abduh mendapat 20,3 persen, disusul Bupati Lombok Timur H Ali BD dengan 17,1 persen, dan HM Suhaili FT 15,0 persen.
BACA JUGA: Zulkifli: Jangan Sampai NPWP, Nomor Piro Wani Piro
Sementara undecided voters (belum menentukan pilihan) masih di angka 47,5 persen. Jelas angka ini menunjukkan pertarungan masih sangat terbuka lebar.
Begitu juga ketika disodorkan empat nama, Wali Kota Mataram dua periode H Ahyar Abduh unggul dengan 19,4 persen, disusul H Ali BD 14,5 persen, HM Suhaili FT 13,9 persen.
BACA JUGA: Kiai Zul Pastikan Maju Pilgub Lewat Jalur Partai
Yang cukup mengejutkan, Hj Sitti Rohmi Djalilah yang baru sebulan deklrasi mendapat 6,8 persen. Pada simulasi empat calon ini, angka undecided voters masih 45,5 persen.
Ketika simulasi memunculkan lima calon, Rohmi Djalilah mengungguli Dr Zulkieflimansyah yang hanya mendapat 1,6 persen. Sementara Rohmi Djalilah mendapat 6,4 persen.
Padahal sejak lama Dr Zul “ngebet” ingin menjadi nomor satu dan nomor dua ditempati Rohmi Djalilah.
Menanggapi hal survei yang sudah beredar di berbagai grup WA tersebut, Ketua Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) Gerindra NTB Havid Hasan tak terkejut dengan hasil yang muncul. "Sudah sesuai prediksi," jawabnya lantas terkekeh.
Menurutnya posisi Ahyar yang kini melampaui Suhaili bahkan nyaris dua kali lipat sudah lama diprediksi tim. Hal itu tak lepas dari kerja keras berbagai pihak di belakang Ahyar, termasuk Gerindra.
"Kita masih terus bekerja keras, ini akan naik lagi sampai akhirnya menang," katanya.
Dirinya enggan merincikan apa saja strategi yang dimaksud. Namun Havid meyakini kemenangan Ahyar sudah tak terbantahkan.
Terpisah, Ketua Media Center Suhaili Cagub 2018 Chris Parangan memilih tak ambil pusing atas hasil survei tersebut.
Pertama, survei saat ini masih sangat prematur dan berpotensi berubah total. "Siapa yang bisa menjamin calon hanya dua," katanya.
Dia juga mengkritisi survei yang tak menduetkan si calon dengan pasangan wakilnya. Padahal hal itu tentu berpengaruh.
Selanjutnya dia juga mengatakan Ahyar hingga kini belum resmi didukung partai manapun. Hanya Suhaili yang sudah mengantongi SK Golkar dan tinggal mencari satu partai saja sebagai mitra koalisi.
“Belum pantas di-head to head-kan, Suhaili sudah dapat partai, Ahyar belum," katanya.
Bahkan Suhaili sudah terbukti mengalahkan Ahyar. Sama-sama kader beringin, Suhaili yang keluar sebagai pemenang dan diusung partai. "Di Golkar saja Ahyar sudah kalah, apalagi di masyarakat," kata Chris.
Pertimbang lain adalah Suhaili dengan basis massa pesantren dan jamaah miliknya yang dianggap lebih pasti.
Penduduk Lombok Tengah yang lebih banyak ketimbang penduduk Mataram juga tak bisa dikesampingkan. "Kami tak khawatir dengan itu survei," ucapnya.
Di Mataram sekalipun yang menjadi basis massa Ahyar, ia yakin Suhaili akan menang telak. Golkar Mataram di bawah kepemimpinan H Mohan Roliskana diyakini maksimal bergerak untuk pemenangan Suhaili.
Sebagai partai yang sangat mendominasi di Mataram, pihak Suhaili percaya simpul partai akan berjuang memberikan kontribusi maksimal. (yuk/fat/r4)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah Koalisi Poros Tengah Sudah Bubar
Redaktur & Reporter : Soetomo