jpnn.com, KUPANG - Polda NTT telah menyelesaikan pemeriksaan tes urine terhadap pilot Batik Air Djarot Harnanto yang pingsan saat menerbangkan pesawat dengan rute Jakarta-Kupang
Dari hasil pemeriksaan itu, Kepala Bidang Humas Polda NTT AKBP Jo Bangun mengatakan urine pilot Batik Air tersebut negatif narkoba.
BACA JUGA: Apa sih Penyebab Pilot Batik Air Pingsan?
"Hasil tes urine yang dilakukan oleh Ditresnarkoba Polda NTT kepada yang bersangkutan menunjukkan hasil negatif, " katanya kepada wartawan di Kupang, Senin (18/11).
Pemeriksaan tes urine ini dilakukan Resnarkoba Polda NTT terhadap pilot tersebut pascadirawat di RS Siloam Kupang.
BACA JUGA: Pilot Lion Air yang Pukul Karyawan Hotel Bebas Sementara
Proses pemeriksaan itu dilakukan pada Minggu (17/11) malam saat Djarot Harnanto tersadar dari pingsannya.
"Pemeriksaan urine dilakukan semalam dan memang hasilnya negatif. Selain itu pilot tersebut diberikan beberapa pertanyaan seputar kejadian tersebut," tambah mantan Kapolres Kupang Kota itu.
BACA JUGA: Karena Tidak Sarapan dan Kurang Tidur Calon Pilot Pingsan Saat Terbang
AKBP Jo menambahkan pada Kapolda NTT Irjen Hamidin bersama sejumlah perwiranya meninjau langsung kondisi pilot tersebut, terlebih co pilot yang berhasil mendaratkan pesawat saat pilot utamanya mengalami kondisi tak sadarkan diri.
"Dalam kunjungan itu Kapolda menyampaikan terima kasihnya serta apresiasinya kepada pilot yang berhasil menyelamatkan ratusan nyawa penumpang," tambah dia.
Sebelumnya diberitakan pilot Batik Air pingsan saat menerbangkan pesawat berisi tujuh kru dan 148 penumpang.
Pesawat lepas landas pada pukul 09.12 WIB dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan mendarat di El Tari pukul 12.46 WITA.
Pilot Djarot Harnanto mengaku mendadak pusing sebelum mendarat darurat di Bandara El Tari Kupang pada Minggu (17/11).
Sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) ini merasa ada gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas. Pilot akhirnya mendapatkan pertolongan pertama.
Penerbangan Batik Air ID-6548 itu kemudian dilanjutkan dengan komando kopilot (first officer) dalam keadaan darurat atau emergency landing. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia