Inilah Isi Perjanjian Panmunjom yang Mampu Mendinginkan Dua Korea

Selasa, 25 Agustus 2015 – 05:12 WIB
Ilustrasi pos penjagaan militer Korea Selatan (bawah) dan pos Korea Utara (atas). Foto: AFP

jpnn.com - SEOUL - Negosiasi maraton berdurasi lebih kurang 43 jam antara dua bersaudara Korea Utara dan Korea Selatan, tuntas sudah.

Meski (kembali) bersifat sementara, perundingan di Panmunjom yang melibatkan petinggi Korut dan Korsel telah berhasil meredakan ketegangan dan bahkan membatalkan perang yang sudah di depan mata.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Dua Korea Sepakat atasi Ketegangan

Seperti dirangkum Xinhua, Selasa (25/8), Utara dan Selatan telah menyepakati enam poin perjanjian.

Pertama, Korea Utara akhirnya menyatakan menyesal atas ledakan ranjau darat di Zona Demiliterisasi pada 4 Agustus lalu, yang mengakibatkan 2 tentara Korsel cacat.

BACA JUGA: Dua Korea Berseteru, AS Siagakan Pembom Nuklir B-52

Kedua, Korea Selatan sepakat untuk menghentikan semua propaganda anti-Pyongyang yang disiarkan dengan loudspeaker di perbatasan.

Ketiga, Utara dan Selatan sepakat untuk mengadakan dialog antar-pemerintah yang bisa digelar di Pyongyang atau Seoul, secepat mungkin.

BACA JUGA: Perempuan Negeri Ginseng Ini Tuntut Kata Maaf dari Kim Jong-un

Keempat, Pyongyang bersedia melepaskan status keadaan perang.

Pada poin kelima, Korut dan Korsel juga sepakat mengadakan peningkatan kerja Palang Merah pada awal September nanti. Ini juga bertujuan sebagai bentuk reuni dari banyaknya keluarga yang terpisah sejak Perang Korea 1950-1953.

Dan terakhir, pihak Pyongyang dan Seoul juga sepakat untuk memfasilitasi pertukaran sektor swasta dalam berbagai hal.

Kim Kwan-jin. Foto: yonhap

"Ini sangat melegakan, karena ada kesempatan untuk mengembangkan hubungan antar-Korea dan mencegah terulangnya tindakan provokatif," kata penasehat keamanan presiden Korsel, Kim Kwan-jin.

Di desa gencatan senjata, Panmunjom, selama 43 jama, Kim mengadakan pembicaraan dengan kepala ajudan militer presiden Korut, Hwang Pyong-so.

Selain dua tokoh penting kedua negara itu, perundingan juga melibatkan menteri unifikasi Korsel, Hong Yong-pyo dan pimpinan departemen unifikasi Korut, Kim Yang-gon. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korea Utara Sebut Korsel Boneka AS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler