jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menilai isu pangan akan menjadi primadona dalam debat kedua capres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2).
Debat kedua Pilpres 2019 itu sendiri akan mengangkat tema energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup dan infrastruktur.
BACA JUGA: 2 Kasus yang Bisa Merepotkan Jokowi di Debat Kedua Pilpres 2019
Menurut Ujang, isu pangan menjadi salah satu bahan menyerang kubu oposisi terhadap petahana.“Isu pangan menjadi eksentrik dan menarik karena selama ini kubu oposisi selalu menyerang petahana dengan isu pangan. Misalnya terkait dengan impor,” ujar Ujang, Jumat (15/2).
Ujang menuturkan setiap negara pasti melakukan impor. Dalam konteks pangan, impor dibolehkan demi menjaga stabilitas harga. Sebab, stabilitas harga pangan merupakan gambaran untuk menilai stabilitas sebuah negara.
BACA JUGA: Jokowi Sudah Siapkan Serangan Balik yang Tajam di Debat Kedua
(Baca: Kalau Tensi Meningkat, Jokowi Bisa Ofensif)
Grafis: Ardissa Barack
BACA JUGA: Jelang Debat Kedua Pilpres, Polisi Fokus Amankan Pendukung
“Harga pangan harus diatur negara. Negara harus hadir. Pemerintah ikut mengatur agar harga pangan stabil dan agar harga tidak dimainkan oleh mafia pangan,” ujarnya.
Di sisi lain, Ujang menyampaikan isu ketahanan pangan juga bakal menjadi primadona dalam debat. Sebab, ketahanan pangan merupakan indikator utama kejayaan negara atas negara lain.
Meski menarik perhatian, ia berharap isu tersebut tidak dipolitisasi atau dijadikan alat serang dalam debat. Sementara itu, ia memprediksi Jokowi-Ma’ruf bisa unggul dalam debat kedua. Sebab, selaku petahana Jokowi menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kebijakan yang menyangkut tema tersebut.
“Bisa saja kubu 01 yang akan unggul. Karena sudah menjalankan kebijakan-kebijakan terkait isu-isu yang diperdebatkan,” ujar Ujang.
Menurutnya, tidak sulit untuk memprediksi keunggulan pasangan 01 jika menggunakan data penilaian kerja Jokowi selama ini di sektor yang menjadi materi debat, terutama infrastruktur, energi, dan pangan.
Di infrastruktur, Jokowi bisa mengandalkan keberhasilannya membangun tol, pelabuhan, MRT, LRT, hingga bandara. Sektor energi bisa mengandalkan keberhasilan nasionalisasi Freeport.
Sementara, di sektor pangan Jokowi dapat mengandalkan stabilitas harga pangan selama ini. “Jika survey kinerja petahana baik. Maka di debat hanya tinggal menyampaikan kesuksesan-kesuksesan tersebut sambil membicarakan langkah visioner dalam lima tahun kedepan,” pungkasnya. (gunawan wibisono/jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi dan Prabowo Bakal Tampil Lebih Autentik pada Debat Kedua
Redaktur : Tim Redaksi