Inilah Kaveling 100 Hektare untuk Istana Presiden di IKN Nusantara

Senin, 07 November 2022 – 13:51 WIB
Inilah kaveling Istana Presiden di IKN Nusantara yang pembangunannya dimulai tahun ini. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, PENAJAM PASER UTARA - Pembangunan Istana Presiden dan gedung perkantoran pusat pemerintahan IKN Nusantara di Penajam Paser Utara (PPU) segera dimulai tahun ini.

Wartawan JPNN.com bersama peserta temu media di IKN berkunjung lokasi Ibu Kota Negara itu pada Sabtu (5/11).

BACA JUGA: Kualitas Air yang Dialirkan ke IKN Nusantara Siap untuk Diminum

Jembatan Pulau Balang di Teluk Balikpapan di Teluk Balikpapan, Sabtu (5/11/2022). Terowongan bawah laut juga akan dibangun di dasar perairan ini. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN

Perjalanan ke IKN menggunakan kapal cepat menyusuri Teluk Balikapan hingga ke Jembatan Pulau Balang.

BACA JUGA: Insyaallah, Bendungan Sepaku Semoi di IKN Nusantara Diresmikan Maret 2023

Jembatan dengan konstruksi kabel dan beton terpanjang kedua di dunia itu menghubungkan Kota Balikpapan dengan IKN di PPU.

Menurut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Timur Junaidi, jalan tol ke kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) via Jembatan Pulau Balang akan dibangun sampai 2024.

BACA JUGA: Terowongan Bawah Laut Pertama di Indonesia Akan Dibangun di IKN

Jika jalan tol tersebut selesai dibangun, estimasi waktu tempuh dari Kota Balikpapan ke Istana Presiden sekitar 50-60 menit saja.

Namun, waktu tempuh makin singkat jika melewati jalur tol segmen 4 dan terowongan bawah laut (immersed tunnel) sepanjang 1 kilometer.

Akan tetapi, pembangunan immersed tunnel dengan anggaran sekitar Rp 3 triliun diperkirakan selesai setelah 2024, karena butuh waktu 3-4 tahun membangunnya.

"Diperkirakan kalau ini nanti sudah jadi (melewati terowongan), waktu tempuh dari bandara (Balikpapan) ke Istana Presiden lebih kurang 30 menit," ujar Junaidi.

Dalam perjalanan, Koordinator Tim Informasi dan Komunikasi IKN Siddik Pramono mengajak mampir untuk melihat dari dekat kemegahan Jembatan Pulau Balang.


Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Balikpapan dengan IKN Nusantara di Penajam Paser Utara. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

Jembatan itu saat ini belum difungsikan lantaran pembebasan sebagian lahan menuju Balikpapan masih berproses.

Di dekat jembatan ini juga terdapat Pulau Buaya yang dipertahankan keberadaannya. Jika beruntung, Anda bisa melihat reptil itu berjemur di sana.

"Saya pernah melihat buaya melintas," ucap seorang anggota Brimob Polda Kaltim yang bertugas di pos Jembatan Pulau Balang kepada JPNN.com di lokasi.

Dari Jembatan Pulau Balang, perjalanan dilanjutkan ke hulu Teluk Balikpapan, tepatnya ke dermaga perusahaan hutan tanaman industri (HTI) milik PT ITCI Hutani Manunggal yang lahannya dijadikan IKN Nusantara.

Dermaga itu juga masih dipakai sebagai tempat bersandar kapal pembawa kayu hasil produksi PT ITCI. Perairan di sana juga salah satu habitat buaya muara.

Menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)

Dari dermaga PT ITCI, perjalanan menuju Titik Nol Nusantara dilanjutkan menggunakan minibus dengan jarak tempuh sekitar 30 menit.

Jalur yang dilalui merupakan jalan poros yang dibangun perusahaan untuk membawa hasil produksi HTI ke dermaga tadi.


Titik Nol Nusantara. Foto: M Fathra Nazrul islam/JPNN.com

Saat memasuki kawasan IKN, di kiri dan kanan jalan mulai terlihat kaveling-kaveling kantor pemerintahan, baik kementerian maupun lokasi markas besar TNI.

Titik Nol Nusantara berada di KIPP. Namun, perlu dicatat bahwa titik nol itu bukan seperti monumen kilometer nol Indonesia yang ada di Sabang, Aceh.

Titik Nol Nusantara adalah koordinat. "Referensi untuk menentukan dasar elevasi," Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kaltim Rozali Indra Saputra saat temu media di Balikpapan, Jumat (4/11).

Indra menyebut titiknya juga bukan satu itu, melainkan ada sembilan di kawasan IKN. Delapan titik lainnya mengacu ke Titik Nol Nusantara. "Yang satu itu pionirnya," lanjut Indra.

Titik Nol Nusantara sekarang juga menjadi objek wisata baru bagi masyarakat di Kaltim. Ada banyak warga yang datang ke lokasi itu sekadar untuk berfoto.

Jika ditarik lurus, titik nol itu sejajar dengan Istana Presiden dan Istana Negara. Namun, kontur tanah di kawasan itu bergelombang. Jalanannya pun berkelok serta naik turun.

Di kawasan IKN juga belum ada satu pun gedung pemerintahan yang dibangun. Sebab, yang sedang dikerjakan baru kegiatan land development atau penataan kawasan.

Dari total luas KIPP itu, hanya 1.760 hektare (26 persen) yang menjadi area pembangunan, sedangkan 4.322 hektare (65 persen) lainnya bakal dibangun menjadi area hijau.

Penyiapan lahan atau land development tahap awal difokuskan pada area seluas 921 hektare yang masuk zona A1. "Progres (pekerjaan lahan) sekarang baru sekitar 15 persen," ujar Indra Saputra.

Kaveling Istana Presiden

Dari Titik Nol Nusantara, perjalanan berlanjut ke lokasi Istana Presiden yang masih ditumbuhi tanaman industri.

Di lokasi itu cuma terpampang papan informasi bertuliskan Istana Presiden. Kawasan itu memiliki luas 100 hektare.

Kaveling Istana Presiden di KIPP IKN Nusantara. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

"Kaveling istana sudah siap dan tinggal dibangun. Di dalam kompleks ini memungkinkan ada setpres, sekretariat presiden juga lumayan besar, karena untuk kompleks presiden saja 100 hektare," tutur Indra.

Pegawai Kementerian PUPR yang mengawasi pembangunan kantor pemerintahan di IKN, Basuki menyebut pembangunan dimulai tahun ini juga.

"Istana sudah selesai lelangnya. Kantor presiden beserta lapangan upacara ini, dan setneg akan dimulai pembangunan fisiknya," ucap Basuki sembari menunjukkan petanya di lokasi, Sabtu (5/11).

Sejalan dengan pembangunan gedung pusat pemerintahan IKN Nusantara, Kementerian PUPR bersama BUMN juga bakal membangun akses jalan tol, waduk sumber air baku, dan infrastruktur dasar lainnya.

Memanusiakan Pekerja

Di KIPP juga sedang dibangun tower-tower hunian untuk para pekerja proyek IKN Nusantara.

Hunian bagi pekerja proyek IKN disediakan sebanyak 22 tower yang mampu menampung sekitar 16 ribu orang.


Pembangunan hunian pekerja proyek IKN Nusantara. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

Puluhan tower empat lantai itu dibangun menggunakan sistem modular. Kawasan itu akan dilengkapi fasilitas kesehatan, kantin, toko, serta rumah ibadah.

Hunian khusus itu dibangun karena pemerintah tidak ingin para pekerja proyek IKN Nusantara tinggal di bedeng yang tak layak.

"Intinya, kami memanusiakan pekerja. Jadi, kami tempatkan mereka di tempat layak dengan fasilitas memadai agar mereka bisa fokus bekerja," ujar Ari Setyarso Nugroho selaku kepala urusan teknis/PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus II, BP2P Kalimantan II. (fat/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler