jpnn.com - PILIHAN homeschooling atau sekolah formal sejatinya merupakan pilihan mutlak dari anak. Orang tua hanya mensupport saja. Setidaknya itu yang disampaikan oleh psikolog anak Seto Mulyadi. Anak yang memang nyaman sekolah formal jangan dipaksa untuk homeschooling. Begitu juga sebaliknya, jika si anak merasa tidak ingin lagi sekolah di sekolah umum, maka salah satu alternatif pilihan terbaik adalah menyekolahkannya di homeschooling.
Kak Seto lebih lanjut menceritakan pengalamannya saat bertemu dengan anak-anak homeschooling. Kebanyakan dari mereka pernah mencicipi bangku sekolah formal. Namun, karena berbagai alasan seperti bullying, suasana yang gaduh, serta kesibukan di luar sekolah mengharuskan mereka untuk memilih keluar dan masuk homeschooling.
BACA JUGA: Kabar Oyee Nih! Cukup D3, Bisa Jadi Guru PAUD
”Ada yang mogok nggak mau sekolah karena jadi korban bullying, tapi setelah mencicipi dunia homeschooling jadi betah. Malah ngomong ke orang tuanya kalau sistem sekolah seperti ini dia mau sekolah tiap hari,” ceritanya.
Hal yang sama diutarakan oleh Thomas More Suharto. Kondisi psikologis anak-anak berbeda-beda, makanya untuk urusan pendidikan, sebisa mungkin orang tua memberikan support maksimal. Bukan malah memaksa kehendaknya bagi buah hati. ”Karena dunia anak saat ini berbeda dengan dunia anak 20 bahkan 30 tahun yang lalu. Jadi diperlukan kedewasaan dalam menyikapinya,” jelas dia.
BACA JUGA: Izin Lapor Pak Jokowi! Indonesia Krisis Guru
Namun, baik Kak Seto maupun Thomas mengatakan bukan berarti sekolah formal tidak baik. Yang paling penting adalah sekolah mampu menciptakan atmosfir yang ramah anak. Yang mampu menjaga anak tetap semangat menuntut ilmu. Bukan malah suasana yang membuat anak menjadi tercekam dan takut kala bersekolah.
”Itu sebabnya sering saya tekankan, baik kepada guru, kepala sekolah, maupun wali murid, mari sering berdiskusi tentang perkembangan buah hati. Sehingga ketika ada masalah bisa segera dicarikan jalan keluarnya dan tidak berlarut-larut,” jelas pencipta karakter Si Komo itu. (pda/mas/jpnn)
BACA JUGA: Ini Kisaran Biaya yang Dibutuhkan Jika Anak Anda Jalani Homeschooling
Berikut kelebihan dan kekurangan sekolah di homeschooling yang disusun berdasarkan wawancara dengan kedua narasumber.
Kelebihannya adalah
- Lebih memberikan kemandirian dan kreativitas individual.
- Memberikan peluang untuk mencapai kompetensi individual semaksimal mungkin.
- Terlindungi dari pergaulan yang menyimpang, seperti penyebaran narkoba, tawuran, dan kenakalan remaja.
- Terhindar dari jajanan malnutrisi.
- Menumbuhkan kemandirian dan percaya diri pada anak.
- Orang tua bisa lebih fokus dan mampu jadi panutan langsung bagi buah hati.
- Bisa menjadikan orang tuanya sebagai panutan, sebab waktu di rumah cukup banyak sehingga interaksi antara anak dan orang tua bisa terjalin baik.
- Membantu anak lebih berkembang, memahami dirinya dan perannya dalam dunia nyata disertai kebebasan berpendapat, menolak, atau menyepakati nilai-nilai tertentu tanpa harus merasa takut mendapat celaan dari teman.
Kekurangannya adalah
- Anak-anak yang belajar di homeschooling kurang berinteraksi dengan teman sebaya yang berasal dari beragam latar belakang. Padahal itu dapat memberikan pengalaman berharga untuk belajar hidup di masyarakat.
- Sekolah merupakan tempat belajar yang khas yang dapat melatih anak untuk bersaing dan mencapai keberhasilan setinggi-tingginya.
- Kurangnya minat untuk belajar lebih giat lagi agar bisa bersaing dengan teman sekelas.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bapak-Ibu, Ini Lho Beberapa Keunggulan Jika Anak Jalani Homeschooling
Redaktur : Tim Redaksi