Inilah Kolam Pemandian Putri Tujuh, Airnya Dipercaya Bikin Awet Muda

Minggu, 21 Mei 2017 – 00:05 WIB
Kolam Pemandian Putri Tujuh di area Istana Pangeran Adipati Mangkubumi di Gang Durian RT 13 Kecamatan Arsel, Pangkalan Bun, Kobar. Foto: Syamsudin/Radar Sampit/JPNN.com

jpnn.com - Anggota keluarga Pangeran Adipati Mangkubumi mandi di tempat ini, ratusan tahun silam. Kini, sudah menjadi tempat wisata. Airnya dipercaya berkhasiat. Orang mengenalnya dengan nama Kolam Pemandian Putri Tujuh.

SYAMSUDIN, Pangkalan Bun

BACA JUGA: Inilah Desa Superkaya, Seluruh Rumah Warga Berlantai Tiga

Selain Istana Kuning yang merupakan salah satu landmark Kota Pangkalan Bun, ada satu lagi situs sejarah yang berdiri di Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng.

Situs itu bernama Istana Pangeran Adipati Mangkubumi, plus beberapa peninggalannya seperti Pemandian Putri Tujuh.

BACA JUGA: Si Abang Tampil Apa Adanya, Kophia Jatuh Cinta

Lokasinya di tengah kota, di Jalan Pakunegara Gang Durian RT 13 Pangkalan Bun. Kondisi Istana Mangkubumi sendiri layaknya bangunan tradisional lain; berbentuk panggung dan berbahan kayu ulin serta beratap sirap.

Hanya sedikit perbedaan bentuk istana ini dengan rumah tradisional umumnya di Kalimantan.

BACA JUGA: Meraup Untung Jelang Ramadan, Pedagang Kue Bisa Beli Motor

Istana yang dulunya ditempati Pangeran Adipati Mangkubumi sebagai rumah pribadi itu, sekilas terlihat mempunyai arsitektur tradisional Jawa berbentuk limasan. Tampak jelas dari bangunan induk yang bagian belakang dan depan mirip hall atau balai pertemuan.

”Istana Pangeran Adipati Mangkubumi pada zaman dulu pernah ditempati dua putri Pangeran Ratu Anum Kasuma Yudha, yakni Ratu Kuning (Ratu Adipati Mangkubumi) dan Ratu Intan (Ratu Prabu),” tutur cucu Pangeran Adipati Mangkubumi, H Gusti Muhammad Yusuf dan buyutnya Gusti M Abdurahman yang disambangi Radar Sampit (Jawa Pos Group) kemarin (20/5).

”Nah, Ratu Kuning inilah yang menikah dengan Pangeran Adipati Mangkubumi yang memiliki nama asli H Gusti Abdul Rahman. Istana ini menurut perkiraan dibangun sejak 1850 silam,” sambung dia.

Di sekitar istana ini terdapat situs bersejarah yaitu kolam Pemandian Putri Tujuh. Sayangnya pemandian yang dahulu digunakan sebagai tempat mandi anak dan keluarga Pangeran Adipati Mangkubumi terlihat kurang terawat. Meskipun demikian kini sudah dilakukan perawatan selama tiga kali oleh pemerintah.

”Dulu air di kolam ini sangat bening, bahkan dasar kolam juga tampak jelas terlihat. Kolam ini kedalamannya hanya sekitar dua meter, luasnya berkisar 10 meter persegi,” jelas Yusuf.

Namun kini air kolam berwarna kehijau-hijauan dan tidak terawat, termasuk ditumbuhi bunga teratai. Padahal banyak warga yang mempercayai ada unsur keramat dari air kolam itu.

Dinamai sebagai Pemandian Putri Tujuh karena ada tujuh putri, yang konon dari ketujuhnya hanya si bungsu menikah.

Sementara enam lainnya tidak. Namun pada kesempatan ini tidak dijelaskan secara gamblang perjalanan sejarahnya.

”Seringkali warga datang untuk mengambil air kolam. Niatnya macam-macam, ada yang berharap dengan mandi air tersebut mempermudah melahirkan anak bahkan dipercaya memperlancar pelarisan, ada juga yang percaya bisa awet muda,” jelas Gusti M Abdurahman yang mendampingi Gusti M Yusuf.

”Peziarah juga datang dari berbagai tempat. Paling banyak dari daerah pesisir Kumai, banyak juga dari Banjarmasin, Seruyan, dan Sampit. Bahkan cukup banyak peziarah yang memang khusus datang dari Jawa untuk bernazar,” cerita dia.

”Kami tidak berhak melarang, bahkan kami juga tidak minta ongkos dan syarat tertentu. Namun bila mau berziarah diharapkan meminta izin dulu kepada kami selaku keluarga pangeran yang ada di sekitar tempat ini. Kami hanya tidak memperbolehkan orang yang ingin belampah atau bersemedi di kolam itu,” lanjut dia sembari menyebut keluarga pangeran tak ingin situs cagar budaya tersebut disalahgunakan orang yang tidak bertanggung jawab.

Tidak ada pantangan secara khusus ketika berkunjung ke Pemandian Putri Tujuh itu. Tetapi jangan sampai di lokasi tersebut mengucapkan kata-kata kotor atau berniat sombong. Selain itu pakaian juga harus sopan.

Pada saat bersamaan, ternyata ada juga rombongan dua keluarga dari Banjarmasin yang datang ke Pemandian Putri Tujuh. Di lokasi tersebut tampak dua keluarga suami istri ini turun ke kolam mencuci muka dan ada juga yang mengambil ditaruh di botol.

Saat dijumpai mereka mengaku sengaja datang dari Banjarmasin untuk ziarah sekaligus memiliki nazar. Ditanya air yang diambil dari kolam itu untuk apa, perempuan ini enggan menyebutkan.

”Ini pesanan orang saja, tidak tahu untuk apa,” tutur Marwah. Wanita lulusan IAIN Antasari ini mengaku sengaja datang ke sini karena penasaran dan ingin melihat secara langsung.

Pengalaman ini menurutnya yang pertama kalinya. Sementara Ardiansyah yang juga masih satu rombongan mengaku selain ke Pemandian Putri Tujuh juga telah mengunjungi makam-makam kerajaan yang ada di Kabupaten Kobar. (***/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dari Bandung Nekat Tur di 20 Kota Eropa, Nyaris Ditangkap Polisi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler