jpnn.com - KUALA LUMPUR - Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno membeberkan bagaimana kronologis kapal tanker MT Orkim Harmony dibajak perompak hingga penembakan salah satu koki kapal pada 11 Juni lalu.
Ia menuturkan koki asal Indonesia, Mawit Matin, 46, ditembak di paha setelah berduel dengan salah satu bajak laut ketika para perompak naik ke atas kapal malam kejadian.
BACA JUGA: Inilah Tren Gaya Hidup yang Dipersembahkan India untuk Dunia
Malam kejadian Mawit Matin, pergi keluar ingin membuang sampah. Ketika diluar ia melihat salah satu tersangka dan langsung mengejarnya. Mawit terkejut dan langsung bereaksi mencoba untuk melawan perompak tersebut.
"Itu adalah awal ketika ia ditembak," kata Prayitno seperti dilansir The Star Online, Sabtu (20/6).
BACA JUGA: Dua Orang Tewas di Perlintasan, Layanan KA Sempat Lumpuh
Dia mengatakan empat awak Indonesia lainnya - Nelson Hasiholan Sitorus, Natan Kombongan, Iwan Asriadi dan Direktur Kapal Bambang Suryawan - sedang di Kuantan dengan pelaut lainnya menjalani pemeriksaan oleh pihak berwenang Malaysia.
Kedutaan akan membantu warga Indonesia untuk kembali ke rumahnya masing-masing setelah penyelidikan pembajakan selesai.
BACA JUGA: WikiLeaks : Anak Osama bin Laden Minta Sertifikat Kematian Ayahnya ke AS
Prayitno mengatakan kedutaan masih berusaha untuk memastikan kewarganegaraan dari delapan perompak yang ditangkap di dekat sebuah pulau di Vietnam, Kamis lalu, meskipun Angkatan Laut Malaysia mengatakan mereka orang Indonesia.
Wakil Direktur Jenderal (operasi) Agen Keamanan Laut Malaysia, Maritim Laksamana Datuk Ahmad Puzi Ab Kahar mengatakan koki sudah mengkonfirmasi dan membenarkan mereka adalah pembajak kapal MT Orkim Harmony.
"Pada saat ini, kemungkinan besar bahwa itu adalah mereka. Foto adalah salah satu indikator itu adalah mereka. Proses penyidikan akan dilakukan secara profesional dan semua hal akan diselidiki," katanya.
Sementara itu Koki Mavit yang ditembak di paha langsung diterbangkan dengan helikopter ke Rumah Sakit Malaysia Sains Universiti di Kubang Kerian, Kelantan untuk mendapatkan pengobatan.
MT Orkim Harmony tiba di Kuantan Pelabuhan Sabtu (20/6) pagi lengkap dengan 22 awak. Kapal tanker ini membawa bahan bakar senilai Rp 7,4 miliar. Sebelum melarikan diri, delapan perompak ini telah sepakat untuk meninggalkan kapal setelah negosiasi dengan pemerintah Malaysia. (ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tenangkan Roh, Seluruh Warga Desa Gelar Ritual Pengorbanan Kerbau di Gunung Kinabalu
Redaktur : Tim Redaksi