Jangan bayangkan panel surya itu selalu besar seukuran papan tulis. Di Australia, panel dalam genggaman tangan sudah banyak digunakan.

Contohnya adalah lampu panel surya portabel yang berdimensi sekitar 10x15x1 cm.

BACA JUGA: Shane Thatcher, Pembuat Panel Surya Portabel yang Membantu Warga Indonesia

Di bagian atasnya ada 3 lampu LED yang bisa diatur tingkat terangnya di bagian tombol di bawah. Di belakangnya, ada panel surya berukuran 5x10 cm dan pengait yang bisa digerakkan. Lampu itu bisa dipasang sebagai lampu meja atau lampu gantung.


Panel surya ukuran kecil karya Shane Thatcher. (Foto: Hany Koesumawardani).

BACA JUGA: Oposisi Australia Usulkan Harga Rokok Rp 400 Ribu Perbungkus

 

Tak perlu listrik atau baterai untuk menyalakannya. Cukup dijemur di bawah sinar matahari saja. Dan, voila! Lampu itu akan menyala.

BACA JUGA: Sopir Taksi di New South Wales Minta Kompensasi Jika Uber Dilegalkan

Adalah Shane Thatcher yang menciptakan lampu panel surya portabel itu. Ingin menciptakan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi sesama, Shane menciptakan lampu panel surya portabel itu untuk membantu mereka yang tak mampu dan tak terjangkau listrik.

"Jutaan orang di dunia yang tak punya akses kepada listrik, tak ada minyak tanah, lilin atau apapun. Jadi misi kami membantu orang marjinal, menyediakan lampu bertenaga matahari yang portabel," tutur Shane kepada jurnalis Indonesia yang ke Australia atas undangan Australia Plus ABC International pada awal Oktober 2015 lalu. 

Shane sudah mempatenkan ciptaannya ini di Australia dan China melalui perusahaan Illumination. Lampunya memang tak diproduksi di Australia melainkan di China. Jumlah produksinya adalah 200 ribu unit per bulan. Bila dijual, harganya sekitar AU$ 25 (Rp 250 ribu) per unit.

Tak cuma lampu panel surya portabel yang diproduksinya, ada pula charger telepon selular panel surya portabel dari segenggaman tangan hingga seukuran beberapa ponsel tablet yang dilipat-lipat.

Namun Shane mengatakan lebih mengutamakan keuntungan sosial daripada keuntungan bisnis. Dia memiliki program Buy One Give One (BOGO) di mana setiap pembelian lampu panel surya portabel tersebut, maka perusahaannya akan memberikan satu lampu gratis pada komunitas marjinal.

"Harapannya untuk kembali modal sangat sedikit dibanding dengan perusahaan komersial. Tapi di lain sisi, berharap untuk menjadi kebaikan sosial apa saja yang kami lakukan. Jadi kami selalu membayangkan untuk membantu orang," jawabnya kala ditanya bagaimana menyeimbangkan bisnis dan sosial.

*Dapatkan kesempatan memenangkan boneka beruang Bobbie, khas Australia, yang memiliki harum bunga lavender dengan menceritakan apa yang paling Anda sukai dari Australia. Caranya? Tulis di akun Twitter Anda dengan tag #JendelaAustralia. Ikuti akun @APlusIndonesia untuk mengetahui pemenangnya. 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelompok Ekstrimis di Australia Berusaha Rekrut Remaja 14 Tahun

Berita Terkait