Menteri Utama New South Wales (NSW), Mike Baird, telah mengisyaratkan bahwa pemerintahannya akan mempertimbangkan kompensasi bagi industri taksi jika Uber mendapat lampu hijau untuk beroperasi secara legal di negara bagian itu.
Pemilik taksi saat ini membayar sekitar 300.000 dolar (atau setara Rp 3 miliar) untuk membeli plat taksi.
BACA JUGA: Kelompok Ekstrimis di Australia Berusaha Rekrut Remaja 14 Tahun
Pemilik taksi, Les Rosenberg, mengatakan, ia akan menjual plat taksi-nya untuk membiayai pensiun.
"Saya sekarang berusia 70 tahun. Saya berpikir untuk pensiun," sebutnya.
BACA JUGA: Pasien Terdampak Alkohol Lebih Merepotkan di UGD
Menteri Utama NSW, Mike Baird, mengatakan, pemerintahannya belum membuat keputusan soal legalisasi Uber. (Foto: AAP, Nikki Short,)
Les mengatakan, jika Pemerintah NSW memutuskan untuk mengizinkan Uber, ia akan mengharapkan kompensasi atas biaya plat yang diurusnya.
BACA JUGA: Di Pulau Ini Kambing Justru Menjadi Hama
"Kami mendedikasikan sebagian hidup kami untuk mencari nafkah dari ini," utaranya.
Sementara Menteri Mike telah menunjukkan bahwa ia cenderung setuju.
"Ini adalah sesuatu yang akan dianggap sebagai bagian dari proses, dan apa yang kami perlu pahami adalah industri taksi secara aktif terdiri dari 6.000 usaha kecil," ujarnya.
Ia mengungkapkan, "Mereka mengeluarkan uang untuk berada di industri ini atas dasar investasi modal dimuka yang signifikan, dan banyak dari mereka telah menempatkan semua tabungan di sini, sehingga merupakan tantangan ketika teknologi baru seperti ini datang."
Uber, perusahaan transportasi alternatif, tak memiliki lisensi taksi apapun, tetapi mereka memiliki aplikasi ponsel pintar populer, yang dengan cepat menghubungkan pelanggan dengan pengemudi lepas waktu.
Uber mengatakan, lebih dari 350.000 orang di NSW sudah menggunakan layanan itu.
Pada (23/11), laporan yang diterbitkan media News Corp menunjukkan bahwa Pemerintah NSW akan melegalkan Uber mulai bulan depan.
Artikel itu mengklaim, taksi reguler akan mempertahankan hak untuk "memeringkat dan layanan panggil", tapi Menteri Mike mengatakan, belum ada keputusan yang dibuat tentang hal ini.
Ia menyebut, laporan itu ‘terlalu dini’.
Pakar kebijakan publik, Gary Sturgess, telah menyiapkan laporan tentang kemungkinan legalisasi Uber.
"Laporan itu akan dianggap sebagai bagian dari proses hukum," jelas Menteri Mike.
Kepala eksekutif Dewan Taksi NSW, Roy Wakilin-King, mengatakan, ia ingin melihat laporan tersebut dan berpendapat harus ada kompensasi jika industri ini terpengaruh.
"Sebagian besar dari lisensi di New South Wales adalah tipikal ibu dan bapak pemilik atau pensiunan dengan biaya sendiri, mereka berinvestasi pada itikad baik," utaranya.
David berujar, "Ada langkah-langkah yang sudah disiapkan di masa lalu di mana penyesuaian struktural telah terjadi dan telah terjadi dampak minimal pada wajib pajak, di saat yang sama."
General manager Uber di Australia, David Rohrsheim, menyiratkan bahwa hal yang terlalu dini untuk berbicara tentang kompensasi.
"Saya pikir sedikit dini untuk berbicara tentang kematian industri taksi dan kebutuhan adanya kompensasi," utaranya.
Ia menyambung, "Taksi saat ini memiliki hak eksklusif untuk mengambil orang-orang asing dari jalan untuk duduk di taksi mereka, dan itu adalah 80% bisnis mereka dan itu bukanlah bagian dari apa yang dilakukan Uber di pasar transortasi alternatif.”
"Kami pendatang sangat baru, kami bangga untuk mengatakan bahwa hampir setengah juta orang telah menggunakan aplikasi Uber di New South Wales dan mereka telah mencoba jasa kami jutaan kali," tambahnya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gereja Katolik Australia Terbitkan Pedoman Penanganan Kasus Pelecehan Seksual