Tiga panti jompo yang dikelola Hepburn Health Service di luar kota Melbourne, Australia, akan membuka pintu bagi para lansia dengan latar belakang gay, lesbian, biseksual, transgender, dan interseksual (GLBTI).
Rencana ini dikemukakan pengelola panti Brian Dunn, yang menyatakan pihaknya menargetkan pengelolaan pantinya akan memenuhi standar ramah terhadap komunitas GLBTI awal tahun depan.
BACA JUGA: Dokter Penular Hepatitis C Digugat 54 Wanita di Melbourne
Untuk mendapatkan akreditasi ramah GLBTI, sebuah panti jompo harus memenuhi standar yang ditetapkan Gay and Lesbian Health Victoria. Proses makan waktu panjang, termasuk memastikan pegawai panti terdidik menangani para lansia dari komunitas GLBTI.
Menurut Brian Dunn, hingga kini diskriminasi terhadap komunitas GLBTI masih terjadi.
BACA JUGA: Seorang Jaksa di Australia Dituduh Ajari Pacar Anaknya Berbohong
"Makanya sangat penting bagi para staf yang akan melayani untuk memiliki kepekaan dalam bekerja dengan GLBTI," jelasnya.
"Kami berharap panti kami menjadi pelopor dalam memberikan layanan ini," tambah Dunn.
BACA JUGA: Berlian Merah Dari Australia Barat Cetak Rekor Harga Termahal
Ia mengatakan, salah satu isu di kalangan komunitas GLBTI adalah bagaimana mendefenisikan keluarga.
"Seringkali bagi komunitas GLBTI, yang disebut keluarga itu tidak harus yang memiliki hubungan biologis. Bisa saja seseorang yang dipilih sebagai anggota keluarga," ujarnya.
"Padahal, surat-surat terkait hubungan keluarga yang ada saat ini menyangkut hubungan biologis," kata Dunn.
Menurut Rob Mitchell dari komunitas GLBTI, yang lebih penting adalah tindak lanjut pelaksanaan di lapangan.
"Saya yakin bahwa tidak akan banyak perubahan bagi para penghuni panti jompo," katanya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tabloid di Australia Minta Maaf Terkait Pemberitaan Mayang Prasetyo