jpnn.com, MAKASSAR - Calon Wali Kota Makassar Irman Yasin Limpo menyatakan bahwa hal paling inti dari pendidikan ialah pemenuhan delapan standar mutu.
Irman menyatakan hal itu dalam Debat Publik Kota Makassar yang disiarkan langsung Kompas TV, Sabtu (7/11).
BACA JUGA: Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Sampaikan Visi Misi untuk Kota Makassar
Dalam debat itu, Irman yang berpasangan dengan Andi Zunnun Nurdin Halid menyoroti akreditasi sekolah dan sertifikasi tenaga pendidik di Makassar.
Menurut Irman, saat ini mayoritas guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di Makassar belum sarjana. "Bagaimana di Makassar bisa maju kalau 61 persen guru PAUD-nya belum sarjana, 50 persen guru SD, SMP belum tersertifikasi," ujarnya.
BACA JUGA: Irman Yasin Limpo Siap Membuat Terobosan untuk Warga Kota Makassar
Selain itu, Irman juga menyoroti akreditasi sekolah di ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan tersebut. "Akreditasi A di tingkat SD hanya 23 persen, akreditasi SMP yang A hanya 35 persen," kata Irman.
Oleh karena itu, Irman pun menjanjikan program di bidang pendidikan jika kelak terpilih memimpin Kota Makassar.
BACA JUGA: Kritik Pedas IMUN Soal Pemkot Makassar yang Dinilai Kurang Berpihak pada Pendidikan
"Kami memprogramkan ke depan semua guru PAUD, semua guru SD dan SMP harus berkualifikasi sarjana," kata kandidat bernomor urut 4 itu.
Lebih lanjut Irman mengatakan, Pemerintah Kota Makassar harus mendorong semua guru mendapatkan nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK) berdasar surat keputusan wali kota.
"Akses pemenuhan terhadap hal-hal yang bersifat pendidikan karakter kami majukan," katanya.
Irman juga akan melakukan reorientasi pendidikan di Kota Makassar untuk menjadikan siswa baik dan benar terlebih dahulu, baru mencerdaskan mereka.
"Percuma cerdas kalau dia tidak berbakti ke orang tuanya. Percuma dia ranking satu kalau dia tidak punya kesopanan," ungkapnya.
Irman menegaskan, hal itulah yang akan dia kedepankan dalam reorientasi pendidikan di Kota Makassar. "Saya yakin kami bisa mewujudkan itu," katanya dalam debat yang dipandu Frisca Clarissa itu.(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy