Inilah Saat yang Tepat Menyadarkan Masyarakat Gunakan BBM Ramah Lingkungan

Minggu, 05 Juli 2020 – 18:17 WIB
Polusi udara. Foto: Vision Times

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani sangat mendukung penggunaan bahan bakar minyak (BBM) RON tinggi yang ramah lingkungan. 

Sebab, energi ramah lingkungan tersebut berdampak besar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang pada akhirnya berpengaruh juga terhadap kesehatan masyarakat.

BACA JUGA: New Normal Harus Dibarengi dengan BBM RON Tinggi yang Ramah Lingkungan

“Tentu saja saya mendukung penggunaan BBM ramah lingkungan. Dan sekarang sebenarnya momen yang tepat bagi pemerintah untuk memperbaiki kebijakan dan tata kelola layanan tranportasi, termasuk penggunaan BBM,” kata Netty.

Mengapa momentum yang tepat? Karena ketika PSBB, lanjut Netty, semua dalam kondisi hibernasi. Masyarakat lebih banyak berdiam diri rumah.

BACA JUGA: Waspada! Polusi Udara Tingkatkan Kematian Penderita COVID-19

“Makanya, sekarang adalah saat untuk melakukan evaluasi dan perbaikan,” urainya. 

Terkait hal itu, lanjut Netty, DPR akan terus mendorong kebijakan pemerintah, misalnya dalam penyediaan transportasi publik yang ramah lingkungan dan memperhatikan protokol kesehatan. 

BACA JUGA: Waspada! Masker Kain Bisa Memicu Timbulnya Jerawat, Simak Tips Berikut

Termasuk di antaranya, adalah penggunaan BBM RON tinggi.

Yang tak kalah penting, menurut Netty, adalah kesadaran masyarakat. Dalam masa new normal sekarang, selain tetap patuh terhadapa protokol kesehatan, publik juga harus membangun perilaku yang mendukung kesehatan lingkungan, termasuk di antaranya penggunaan BBM berkualitas.

Udara bersih, imbuhnya, termasuk salah satu komponen yang menentukan kesehatan masyarakat.

“Makanya saya sangat sepakat untuk menggunakan BBM ramah lingkungan,” serunya.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry juga mendukung energi bersih dan ramah lingkungan di Bali. 

Energi berkualitas tersebut, termasuk listrik dan juga bahan bakar minyak (BBM), menurutnya akan berdampak positif terhadap perkembangan wisata di Pulau Dewata.

“Wisata ini rata-rata kelas menengah ke atas yang peduli terhadap kesehatan. Energi ramah lingkungan akan membuat udara lebih bersih dan sehat. Jika diterapkan di Bali, akan menjadi ajang promosi yang yang untuk menunjang pariwisata,” kata Sugawa.

Penggunaan energi ramah lingkungan ini juga mendesak, terlebih di tengah pandemi COVID-19.

“Makanya, energi ramah lingkungan ini harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk Pemda Bali. Apalagi, semakin tinggi tingkat kemakmuran, maka semakin peduli seseorang dengan kesehatan,” jelasnya.

Sugawa berharap agar pembahasan peraturan daerah mengenai energi ramah lingkungan, termasuk listrik dan BBM berkualitas, segera diselesaikan.

Tak kalah penting, juga harus dipersiapkan  infrastruktur yang mendukung energi ramah lingkungan tersebut. 

“Semua perlu proses, tetapi harus segera diselesaikan,” tandas Sugawa.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler