jpnn.com, TANGERANG - Polisi berhasil mengidentifikasi pelaku pencurian yang disertai penembakan terhadap Italia Chandra Kirana Putri, 22 yang terjadi Senin sore (12/6) lalu.
Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota yang menyelidiki kasus itu mengatakan, dua pelaku pencuri kendaraan bermotor (curanmor) asal Lampung.
BACA JUGA: Ngeri! Dalam Sehari Ada Dua Mayat Ditemukan
Kesimpulan itu setelah polisi berhasil mengindentifikasi sidik jari pelaku yang menempel di helm milik seorang pelaku yang tertinggal di rumah korban.
Apalagi, ada dugaan kuat keduanya sudah melarikan diri ke tanah kelahirannya yakni Lampung.
BACA JUGA: Tragis, Ibu Gantung Diri Lantaran Tak Mampu Biayai Hidup Anaknya
Karena itu, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombespol Harry Kurniawan mengatakan perburuan kepada dua pelaku curanmor yang menewaskan calon dokter gigi itu dilakukan ke arah Lampung.
”Kami sudah berkoordinasi dengan Polda Lampung untuk menangkap kedua pelaku curanmor bersenpi ini. Sketsa wajah mereka sudah kami kirim ke Polda Lampung. Sidik jari pelaku penembakan itu juga sudah kami dapatkan,” terangnya kepada INDOPOS (Jawa Pos Group) kemarin (18/6).
BACA JUGA: OTT Pungli, Polda Amankan Rp 48 Juta, Si Pembawa Uang Malah Kabur
Harry juga mengaku, jika kedua pelaku merupakan gembong pelaku curanmor yang selama ini beraksi di kawasan Tangerang.
Mantan Kapolres Depok itu juga mengatakan, keduanya merupakan resedivis curanmor yang pernah ditangkap Polda Metro Jaya.
”Kedua pelaku memang komplotan Lampung. Identitasnya pun sudah kami kantongi dan dicocokkan dengan data kependudukan. Jadi sekarang anggota khusus yang kami bentuk yang terdiri dari Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota dan Polda Metro sedang melakukan pengejaran ke Lampung,” paparnya.
Harry juga mengatakan, kuat dugaan kedua pelaku gembong curanmor itu berasal dari Lampung itu diperkuat dengan temuan proyektil pistol yang menewaskan gadis yang akrab disapa Italia itu merupakan peluru dari senjata api rakitan.
Dikatakan, aksi pencurian pada siang dan sore hari hanya berani dilakukan komplotan curanmor asal Lampung.
”Itulah kenapa kami berani menyimpulkan keduanya komplotan curanmor Lampung. Yang sering beraksi menggunakan senpi rakitan hanya grup Lampung, apalagi senpi buatan yang menewaskan Italia kami duga juga diproduksi di sana,” cetus juga perwira menengah Polri tersebut.
Ditanya soal inisial kedua pelaku sadis itu, Harry enggan mengungkapkannya. Kata dia, karena proses kasus itu masih dalam tahap penyidikan. Dan jika keduanya sudah tertangkap maka jajarannya baru dapat mempublikasinnya untuk umum.
Seperti diketahui, Italia tewas dengan luka tembak di dada kanan saat memergoki dua pencuri yang hendak membawa kabur sepeda motor miliknya di rumahnya di Perumahan Bugel Indah, Blok B6, Nomor 14, RT 02/010, Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Senin sore (12/06).
Peristiwa naas yang menewaskan Italia itu disaksikan langsung ibu korban dan salah satu tetangganya. Aksi dan wajah pelaku juga sempat terekam CCTV salah satu rumah tetangga korban.
Bahkan, wajah dua pelaku curanmor itu sudah tersebar di media sosial (medsos) beberapa jam setelah kasus itu terjadi.
Sementara itu, Pengamat Kepolisian Universitas Indonesia (UI), Bambang Widodo Umar mengatakan dengan adanya rekaman CCTV kedua pelaku penembakan Italia itu membuat kinerja Satreskrim Polres Metro Tangerang terbantu.
Pasalnya berkat rekaman CCTV dari rumah tetangga korban itu identitas kedua pelaku bisa terungkap.
Sehingga, dengan cepat perburuan terhadap dua pelaku curanmor sadis yang menewaskan calon dokter gigi itu bisa dilakukan hingga ke wilayah Lampung.
”Mungkin jika tak ada rekaman CCTV, pengungkapan ini akan sedikit lambat. Tapi dengan adanya rekaman CCTV maka dengan cepat identitas pelaku ditemukan,” tuturnya.
Tapi dia menyayangkan lambatnya identifikasi pelaku oleh polisi itu karena rekaman CCTV salah satu warga tak cepat diperiksa.
Padahal, jika itu dilakukan sesaat setelah kejadian dua pelaku belum menghilang jauh dan bisa cepat dibekuk. (cok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Calon Dokter Ditembak Dadanya, Innalillahi
Redaktur & Reporter : Soetomo