jpnn.com, BENGKAYANG - Injah (47) dan anaknya Buda (30), warga Desa Sekaruh Kecamatan Teriak, Kabupaten Bengkayang, Kalbar, meninggal seketika disambar petir saat berada di pondok sawahnya.
Kejadian bermula saat Injah bersama suaminya, Panti, beserta anaknya berada di sawah untuk menanam padi. Sekitar pukul 15.00 Wib, Sabtu (20/10), tiba-tiba turun hujan dan disertai dengan petir.
BACA JUGA: Darah Tinggi Kumat, Tewas di Posko Pemenangan Putra Nababan
Lalu ketiganya berteduh di pondok. Kemudian Panti turun kembali ke sawah untuk menanam padi. Sementara Injah dan Buda masih berada di pondok.
"Saat Panti berada di sawah petir pun menyambar di pondok dan menyebabkan istri dan anaknya tersambar petir. Sedangkan Panti selamat dari kejadian itu," terang Warga Sekaruh, Toni (39) ditemui Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: PNS Disdik Meninggal di Ruangan Karaoke
Sabtu malam itu, rumah duka yang berada di Dusun Sekaruh, Desa Sekaruh terlihat padat. Ratusan warga Sekaruh melayat secara bergantian dan ingin menyaksikan secara langsung kondisi kedua korban yang meninggal akibat sambaran petir.
"Kejadian sekitar jam tiga sore. Saat itu baru saya ketahui istri dan anak saya sudah tidak terlihat lagi berada di pondok," jelas Panti kepada Rakyat Kalbar.
BACA JUGA: Mainan HP saat Hujan Lebat, Hanim Tewas Disambar Petir
Ia menuturkan, dia sempat penasaran karena keduanya tiba-tiba seperti menghilang usai petir dengan suara yang sangat kuat dan menyambar saling bersahutan.
"Setelah melihat di pondok sawah, saya tidak menemukan dan melihat anak beserta istri saya. Awalnya saya kira anak sama istri saya pindah ke pondok sawah yang satunya, namun setelah saya cari tidak ditemukan. Dan ketika saya kembali, saya kaget karena menemukan istri sudah tertelungkup di parit sedangkan anak saya terpental ke bagian atas pondok," beber Panti. (Kur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik-detik Begal Jatuh Disambut Massa, Remuk Dia!
Redaktur & Reporter : Soetomo