jpnn.com, PALANGKA RAYA - Seorang PNS (pegawai negeri sipil) inisial M, 53, meninggal dunia di ruang karaoke Permata Hati, Kompleks Pal 12, Palangka Raya, Kalteng.
Dengan posisi duduk, M yang merupakan PNS di Dinas Pendidikan Palangka Raya itu menghembuskan napas terakhirnya di ruangan cukup gelap, hanya ada penerangan kelap-kelip dari lampu hias LED.
BACA JUGA: Duh, Ternyata Ada Layanan Prostitusi di O2 Spa Pondok Indah
Menurut perempuan berinisial S di lokasi itu, M datang sendirian dengan menggunakan sepeda motor dan masuk sekitar pukul 00.30 WIB, Minggu (14/10).
“Sebelumnya bapak itu datang dalam keadaan sehat seperti orang pada umumnya. Tidak lama lalu mengeluh penyakitnya sedang kambuh. Setelah itu tidak lama yang bersangkutan tidur dengan posisi terduduk,” ungkap S kepada Kalteng Pos (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Detik-detik Begal Jatuh Disambut Massa, Remuk Dia!
Dikenal sehat, M datang dengan kondisi normal dan tidak dalam keadaan mabuk. Mulutnya tidak tercium minuman beralkohol. Saat sedang karaoke, kata S, yang bersangkutan tidak memesan bir atau minuman memabukkan lainnya. “Dia hanya mesan minum milo dan air putih saja,” timpal S.
S curiga karena M tidak sadarkan diri lagi. S berinisiatif membangunkan M. Namun tidak ada jawaban. Setelah dicek, M sudah tidak bernapas lagi.
BACA JUGA: Digigit Anjing, Ibu dan Anaknya Meninggal Dunia
“Setelah itu saya panggil satpam yang ada di sini untuk memastikan kondisinya dan ternyata benar yang bersangkutan sudah meninggal dunia,” bebernya.
Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar melalui Kasatreskrim AKP Herman Subarkah membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Yang bersangkutan langsung dibawa oleh pihak kepolisian ke RS Doris Sylvanus untuk melakukan otopsi luar di Ruang Kamboja, dari hasil pemeriksaan Dokter Forensik Ricka Brilianty korban meninggal dunia karena penyakit yang sudah lama disandangnya,” ungkap Herman.
DItegaskannya, hasil autopsi korban meninggal dunia akibat serangan jantung. Tidak ada bekas tindak kekerasan ditemukan di tubuh M. Korban langsung dibawa pulang oleh pihak keluarganya. (idu/abe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Ada Lagi Kasus seperti Ainun, Bikin Miris
Redaktur & Reporter : Soetomo