Innalillahi, Penjual Telur Tenggelam di Sungai Ogan, Begini Kejadiannya

Jumat, 17 Mei 2024 – 10:21 WIB
Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian terhadap korban tenggelam di Sungai Ogan. Foto: Humas Basarnas Palembang for JPNN.com.

jpnn.com, PALEMBANG - Asep (29), seorang  penjual telur asal Banyuasin tenggelam di Sungai Ogan atau tepatnya di bawah jembatan Srijabo, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (16/5) sekitar pukul 15.45 WIB.

Informasi yang didapat, kejadian berawal saat korban bersama dua orang rekannya Simba Nada dan Sobri Ruanda selesai berjualan telur di daerah Kayuagung OKI hendak pulang ke Palembang.

BACA JUGA: Mantan Wali Kota Palembang Penuhi Panggilan Penyidik Bareskrim Polri, Kasus Apa?

Saat dalam perjalanan pulang tepatnya di jembatan Srijabo, korban meminta kepada Simba (sopir) untuk berhenti, karena korban merasa kepanasan dan ingin mandi di Sungai Ogan.

Ketika sedang asik mandi dan menyelam ,tiba-tiba korban tidak muncul lagi kepermukaan. Rekan korban yang melihat kejadian tersebut mencoba mencari pria itu dibantu masyarakat sekitar.

BACA JUGA: Info Terkini dari KPK soal Aliran Uang Korupsi Telkomsigma

Namun, korban tidak diketahui keberadaannya dan diduga kuat korban hanyut dan tenggelam.

Kepala Kantor Basarnas Sumsel Raymond Konstantin mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi adanya orang tenggelam pada Kamis (16/05) sekitar pukul 22.10 WIB.

BACA JUGA: Tertibkan Kendaraan ODOL, Kapolda Sumsel Tempatkan 9 Personel Polri di UPPKB Kertapati

Dari informasi tersebut, Raymond langsung memerintahkan satu tim rescue yang berjumlah enam orang lengkap dengan peralatan SAR air berangkat menuju lokasi kejadian guna melakukan pencarian terhadap korban.

"Ini merupakan pencarian hari kedua terhadap korban, di mana untuk proses pencarian sudah dimulai sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi bersama dengan potensi SAR seperti TNI/Polri, BPBD Ogan Ilir dan masyarakat," kata Raymond, Jumat (17/5).

Pencarian dilakukan dengan membagi tim SAR gabungan menjadi dua SRU (search and rescue unit).

"SRU pertama melakukan pencarian dengan cara penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet dan perahu-perahu masyarakat dengan luas area pencarian hingga radius 10 kilometer," terang Raymond.

Lalu, SRU kedua akan melakukan pencarian di lokasi awal kejadian, serta lokasi-lokasi yang dicurigai adanya korban.

"Semoga dengan banyaknya potensi SAR yang terlibat dan berbagai upaya yang dilakukan, korban dapat segera kami temukan," pungkas Raymond. (mcr35/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler