jpnn.com, PONTIANAK - Awan duka memayungi Kesultanan Pontianak, Kalimantan Barat.
Sultan Syarif Abubakar Alkadrie bin Syarif Mahmud Alkadrie wafat di RSUD Sudarso Pontianak, Jumat (31/3) pukul 04:10.
BACA JUGA: Usai Tinggalkan Pesan di Laptop, Yohanes Minum Racun
Jenazah Sultan VIII Kesultanan Pontianak itu disemayamkan di Istana Kadriah.
Warga tak henti-hentinya berdatangan sejak pukul 09:00.
BACA JUGA: Kasihan, Cewek Rusia di Bali Ini Dihajar Pemilik Bar
Wali Kota Pontianak Sutarmidji juga terlihat di tengah kerumunan.
“Kalau beliau mau ketemu saya, biar saya ada tamu, paling beliau tunggu saya lima menit. Beliau selalu diprioritaskan karena saya menghormati sosok beliau sebagai sultan,” kata Bang Midji, sapaan karibnya.
BACA JUGA: Masyaallah...Sebelas Orang Tertimbun di Ponorogo
Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengaku sangat kehilangan sosok Sultan Syarif Abubakar Alkadri.
“Karena beliau sering memberikan nasihat baik tentang pemerintahan maupun soal akhlakul karimah,” ujar Edi.
Sementara itu, Dandim 1270/BS Pontianak Kolonel Jacky Ariestanto mengatakan, Sultan Syarif merupakan sosok sederhana, penyabar, dan tidak pernah marah.
“Saya beberapa kali bertemu, sering bertandang ke kesultanan, dan beliau menceritakan sejarah sultan-sultan terdahulu kepada kami,” ujar Jacky.
Di sisi lain, pendiri Yayasan Sultan Hamid II Pontianak Syarif Max Yusuf Alkadrie langsung terbang ke Pontianak setelah mendengar berita duka itu.
“Beliau orang baik. Dengan perginya beliau, kami merasa kehilangan, betul-betul kehilangan,” tutur Max.
Namun, dia memastikan, pihak keluarga akan menjaga marwah Kesultanan Pontianak sebagaimana kepemimpinan Sultan.
“Beliau sudah menyiapkan calon pengganti. Karena, kan, sekarang sudah ada asosiasinya dan programnya juga sudah ada. Nanti anaknya yang akan jadi sultan kesembilan,” ujar Max. (Iman Santosa, Fikri Akbar, Hamka Saptono)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sedang Memanen Jahe, 11 Warga Diterjang Longsor
Redaktur & Reporter : Ragil