jpnn.com, JAKARTA - Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus SIWAB) melalui kawin suntik atau inseminasi buatan (IB) gratis kepada para peternak berhasil meningkatkan populasi sapi secara signifikan.
Sejak diluncurkan pada Oktober 2016 oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, program ini telah sudah menghasilkan lebih dari dua juta ekor pedet dari indukan sapi milik peternak.
BACA JUGA: Jadikan Perang Dagang Peluang, Mentan Kembali Lepas Ekspor
Catatan kinerja nasional Upsus SIWAB tersebut tercatat dengan baik dalam sistem data milik Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian (Kementan) yakni Sistem Informasi Kesehatan Hewan Terintegrasi (iSIKHNAS).
"Angka kelahiran sejak pelaksanaan Upsus SIWAB tahun 2017 hingga saat ini (23 Oktober 2018) secara tepat telah mencapai 2.314.065 ekor," kata Dirjen PKH I Ketut Diarmita, Sabtu (27/10).
BACA JUGA: DPR Tegaskan Tugas BPS Ngumpulin Data, Bukan Putuskan Impor
I Ketut optimistis pada enam bulan ke depan pedet yang lahir akan dapat mencapai lebih dari 3,5 juta ekordengan prediksi berdasarkan catatan saat ini yang lahir dan masih ada banyak sapi yang bunting.
"Ini artinya telah terjadi loncatan populasi luar biasa melalui. Selain untuk mempercepat peningkatan populasi sapi di dalam negeri, Upsus SIWAB juga mampu meningkatkan kualitas sumber daya genetik ternak sapi," terang I Ketut.
BACA JUGA: Petani Bawang Putih Sembalun Bersemangat Lagi
Pertumbuhan populasi ini jelas menjadi harapan baru untuk swasembada daging sapi nasional beberapa tahun mendatang, sekaligus tentunya menambah penghasilan dan kesejahteraan peternak.
Berdasarkan perhitungan kasar, jika harga anak sapi lepas sapih rata-rata sebesar Rp 8 juta, maka hasil Upsus SIWAB 2017–2018 ini menghasilkan nilai ekonomis sebesar Rp 18,51 triliun.
Nilai yang sangat fantastis mengingat investasi program Uspsus SIWAB periode tersebut hanya sebesar Rp 1,41 triliun.
"Ada nilai tambah di peternak sebesar Rp 17,1 triliun," ujar I Ketut.
Berkat kerja keras dan capaian tersebut, Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertanian rencananya memberikan penghargaan kinerja
terhadap peternak teladan, petugas Inseminator, Petugas Pemeriksa Kebuntingan (PKb), dan Dokter Hewan berprestasi, serta Pelayanan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan Upsus SIWAB.
“Mereka adalah ujung tombak keberhasilan di lapangan, tanpa kerja keras dari mereka program ini tidak akan berhasil,” ungkap Ketut. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Sertifikasi Ini Kunci Ekspor Telur Tetas dan Daging Ayam
Redaktur : Tim Redaksi