JAKARTA-Dewan Perwakilan Daerah (DPD) meminta agar insiden berdarah Tanjung Priok dilakukan proses hukumPasalnya, hingga kini, aparat terkait belum ada tanda-tanda memproses secara hukum baik menyangkut adanya provokator maupun pelaku kerusuhan.
’’Banyak korban jiwa dalam kasus ini
BACA JUGA: Desak Kejati DKI Periksa Pejabat Pemprov
Tentunya harus ada proses hukum yang dijalankan,’’ ujar anggota DPD dari daerah pemilihan (dapil) Jakarta AM Fatwa saat datang ke Gedung DPRD DKI Jakarta, kemarinBACA JUGA: Bongkar Struktur Eselon III dan IV
Ini sangat penting agar bisa memberikan efek jera terhadap perusuhDesakan proses hukum, kata Fatwa, bisa menunggu hasil Tim Pencari Fakta (TPF) yang sudah dibentuk oleh beberapa lembaga seperti DPRD DKI Jakarta atau Palang Merah Indonesia (PMI)
BACA JUGA: Sehari 15 Truk Sampah DKI Ditangkap
Sementara itu, Tim Investigasi Kemanusiaan PMI menyatakan, pengamanan Polda Metro Jaya dalam kasus Tanjung Priok, Jakarta Utara, sudah sesuai prosedur’’Satu minggu lebih PMI investigasiDan Alhamdulilah, menurut PMI, penanganan sudah dilakukan secara kemanusiaan,’’ kata Ketua Tim Investigasi PMI untuk Koja dr Ulla Nuchrawati usai bertemu Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono di Gedung Utama Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengungkapkan, dalam pertemuan sekitar 3 jam itu, pihaknya telah menyampaikan fakta-faktaBoy tetap membantah jika pihaknya membiarkan anggota Satpol PP di lapangan’’Semua terlihat bagaimana melakukan perlindungan pada masyarakatKita punya videonya, jadi file bagi siapapun yang berkepentingan membutuhkannya sewaktu-waktu,’’ beber Boy.
Seperti diketahui, penggusuran makam Mbah Priok, Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, (14/4) lalu menyisakan dukaTiga tewas dan ratusan orang terluka dalam peritiwa ituSementara puluhan kendaraan operasional polisi dan Satpol PP habis dibakar massa(pes)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Penipuan Rp 45 M Lapor ke Satgas
Redaktur : Auri Jaya