Insyaallah Tahun Ini Tak Ada Paceklik Pertanian

Jumat, 15 September 2017 – 18:31 WIB
Mentan Amran Sulaiman. Foto: Humas Kementan/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan tahun ini tidak ada masa pakceklik. Sebab, sudah jauh-jauh hari Kementerian Pertanian mengantisipasi dengan melakukan berbagai upaya melalui program jangka panjang dan jangka pendek. 

"Insyaallah (tahun ini, red) tidak ada paceklik," ujar Amran usai melantik lima pejabat eselon II di lingkup Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (15/9).

BACA JUGA: Mentan Minta 5 Pegawai yang Dapat Promosi Segera Bertindak

Menurut Amran, program jangka pendek yang dilakukan untuk mengantisipasi paceklik antara lain membuat sumur pantek dan pompanisasi air sungai di wilayah potensial. Upaya itu juga dibarengi penyediaan benih unggul tahan kekeringan, pengaturan pola tanam, minimalkan risiko kekeringan, penyediaan asuransi usaha tani, serta menggenjot penanaman di lahan rawa, lebak dan pasang surut.

Sementara program jangka panjang dilakukan melalui perbaikan irigasi, bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), pembangunan embung, pengembangan tata air mikro di lahan rawa dan pasang-surut, serta bantuan benih tahan kekeringan untuk mengantisipasi potensi kekeringan dan menghindari penurunan hasil produksi petani.

BACA JUGA: Papua Diminta Terus Tingkatkan Populasi Sapi Potong

Untuk menjamin ketersediaan air irigasi, Kementan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tujuannya adalah untuk pembangunan bendungan, DAM, jaringan irigasi primer dan sekunder, serta melakukan normalisasi sungai dan pembangunan irigasi tersier 3 juta hektare.

Sedangkan untuk penyediaan air irigasi secara berkelanjutan, Kementan bekerja sama dengan Kementerian Desa dan PDT dalam rangka pembangunan embung di seluruh Indonesia. Pemerintah menargetkan akan membangun 30.000 embung.

BACA JUGA: Mentan Pastikan Masalah Kekeringan di Jabar Sudah Diatasi

Untuk 2017 ini, targetnya adalah membangun minimal 11.000 embung dengan jangkauan 1,5 juta- 2 juta hektare. Bahkan untuk mendukung ketersediaan air pada lahan pertanian, Kementan telah menyiapkan puluhan ribu pompa air untuk pengairan sawah seluruh Indonesia

"Saya sudah minta agar BPTP mengawal serangan hama dan tidak lengah karena tiga bulan ini sangat genting," ucapnya.

Amran optimistis pertanian akan makin maju. Kemudian pola pertanian akan modern dan petani tak lagi menjual gabah tapi beras.

Menurut data Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan Kementan, luas kekeringan pada tanaman padi musim kemarau 2017 (periode April – Agustus) hanya  5.379 hektare, atau hanya meliputi 0,11 persen dari total area tanaman padi yang mencapai 4.869.051 hektare.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prof, Ini Perbedaan Beras Dengan Menir


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler