Insyinyur Elektro Terpilih Pimpin Libya

Rabu, 02 November 2011 – 04:48 WIB
Abdel Rahim al-Keib. Foto AFP

TRIPOLI - Libya resmi memiliki kepala pemerintahan baruSenin malam waktu setempat (31/10), Dewan Transisi Nasional (NTC) memperkenalkan Abdel Rahim al-Keib sebagai perdana menteri (PM) sementara negeri Afrika Utara tersebut

BACA JUGA: Warga Bangkok Berebut Pintu Air

Sebagai pemimpin, insinyur 61 tahun itu berjanji akan mengutamakan penegakkan HAM

   
"Kami jamin, pemerintahan yang baru akan membangun negara yang menjunjung tinggi HAM dan tidak menoleransi pelanggaran kemanusiaan dalam bentuk apapun

BACA JUGA: Simpati Palestina, Jurnalis Israel Dipenjara

Tapi, untuk menuju ke sana, kami membutuhkan waktu," papar Keib sesaat setelah dinobatkan sebagai PM sementara yang baru
Dia menggantikan tugas Mahmoud Jibril yang sebelumnya menjabat sebagai PM sementara selama sekitar tujuh bulan

BACA JUGA: Militan Gaza Tawari Israel Berdamai


   
Keib yang dikenal sebagai putra asli Kota Tripoli terpilih sebagai PM sementara setelah mengalahkan empat pesaingnyaPemilihan PM sementara yang akan menjabat sampai Libya menggelar pemilu tersebut dilakukan secara terbuka oleh seluruh anggota NTC"Pemilihan ini membuktikan bahwa rakyat Libya sudah siap menyongsong masa depan mereka," tandas Mustafa Abdel Jalil, chairman NTC
     
Tugas pertama Keib sebagai PM sementara adalah membentuk pemerintahan baru Libya bersama NTCMereka memiliki waktu sampai 23 November untuk membentuk pemerintahan baru yang sifatnya sementaraSelanjutnya, pemerintahan sementara yang bakal disebut sebagai pemerintahan transisi itu punya masa jabatan selama sekitar delapan bulan sebelum pemerintahan permanen terbentuk
   
Sebelum dikenal sebagai pebisnis sukses di Libya, Keib sempat tinggal di luar negeri selama beberapa tahunDia juga pernah menjadi dosen teknik elektro di University of Alabama, Amerika Serikat (AS), sampai 1996

Selama berkiprah di mancanegara, dia dikenal sebagai tokoh yang anti terhadap rezim Muammar KadhafiKarena itu, saat gelombang revolusi sipil bergelora pada awal tahun, dia ikut terjun.
   
Bersamaan dengan terpilihnya Keib sebagai PM sementara yang baru di Libya, Dewan Keamanan (DK) PBB menyoroti persenjataan rezim KadhafiDewan yang beranggotakan 15 negara itu prihatin dengan banyaknya senjata yang disimpan Kadhafi

Apalagi, setelah Libya jatuh dalam krisis, senjata-senjata itu tak diketahui lagi keberadaannyaSebagian diantaranya, konon, jatuh ke tangan kelompok radikal.
   
Karena persenjataan Kadhafi itu terdiri atas berbagai piranti canggih, termasuk semacam bazoka, DK PBB lantas mencetuskan resolusi yang berisi larangan penggunaan senjata-senjata tersebutSelain itu, DK PBB juga melakukan pelacakan senjata rezim Kadhafi yang dikhawatirkan bisa memicu konflik senjata di kawasan AfrikaKhususnya di wilayah Sahel yang menjadi tempat bermukimnya Al Qaeda(AFP/hep/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 12 Warga AS dan 1 Kanada Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler