jpnn.com - BANDUNG - Korban penyiraman air keras di Jalan Buah Batu, Intan Novianti (22) tetap diam seribu bahasa hingga hari ini, Jumat (28/10).
Mahasiswi cantik itu diduga masih trauma akibat peristiwa nahas yang menimpa dirinya.
BACA JUGA: Peras Keluarga Mantan Personil Ada Band, Kasat Reskrim Dijeblosin ke Sel
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Buah Batu, Iptu Sarjana menuturkan, hingga saat ini korban tak bisa dimintai keterangan.
Akibatnya polisi juga belum bisa memperoleh petunjuk yang mengarah kepada identitas pelaku.
BACA JUGA: Mau 86 Kasus Pencurian, Penyidik Kena OTT Satgas Pungli
"Kami sudah memeriksa tiga orang saksi untuk dimintai keterangan. Kami tidak bisa memeriksa CCTV karena di lokasi kejadian tidak ada CCTV," kata dia, saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (28/10).
Dikatakannya, ketiga saksi yang dimaksud ialah ibu korban, kakak korban, serta teman dekat korban.
BACA JUGA: Curanmor Kepergok Warga, Babak Belur, Tubuhnya Disiram Bensin, Lalu...
Dituturkan Sarjana, keterangan ketiga saksi belum mengarah kepada identitas pelaku.
Kendati demikian, Sarjana menuturkan pihaknya sempat mendapat keterangan dari korban tentang pelaku saat beraksi.
Disebutkan Sarjana, korban menjabarkan pembonceng menggunakan helm, sementara terbonceng hanya menggunakan topi, sehingga raut mukanya dapat terlihat.
Korban juga menuturkan pelaku merupakan bapak-bapak.
"Saat awal-awal kejadian korban sempat bicara. Kami duga korban mengetahui pelaku. Saksi kunci memang korban sendiri, tapi hingga saat ini korban masih belum bisa dimintai keterangan," kata dia.
Selain identitas korban, pihaknya juga belum bisa memastikan jenis cairan yang disiramkan ke tubuh korban lantaran tidak ditemukan botol di lokasi kejadian.
Diduga cairan tersebut merupakan air raksa lantaran cairan berwarna putih ditemukan polisi di jok mobil korban selepas kejadian. (nif/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Klaim JPU Tak Punya Kedekatan dengan Keluarga Mirna
Redaktur : Tim Redaksi