jpnn.com, SURABAYA - PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) serius menggarap potensi industri furnitur di mancanegara dan tanah air.
Tahun ini produsen mebel berbahan dasar kayu itu menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 200 miliar.
BACA JUGA: Orang Tua Group Agresif Buka Gerai Furnitur JYSK
Selain untuk meningkatkan kapasitas produksi, anggaran itu bakal digunakan guna menambah produk dan mesin.
”Semua itu kami lakukan demi pertumbuhan sales 20 persen sampai akhir 2019 ini,” ujar Direktur Keuangan PT Integra Indocabinet Tbk Wang Sutrisno dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) di Surabaya, Rabu (28/5).
BACA JUGA: Jokowi Janji Pangkas Regulasi yang Membelenggu Pengusaha Mebel
BACA JUGA: Omzet Peritel Busana Muslim Diprediksi Naik 20 Persen
Selama ini, menurut dia, ekspor masih menyumbangkan pendapatan terbanyak.
BACA JUGA: HIMKI Sebut Regulasi Industri Furnitur Ibarat Kolesterol
Kontribusinya mencapai 70 persen. Mayoritas produk Integra dipasarkan ke Amerika Serikat (AS).
Sejauh ini, penopang utama kinerja perusahaan adalah produk furnitur. Komposisinya mencapai dua pertiga dari total revenue.
Sementara itu, sepertiga yang lain diperoleh dari building component seperti pintu, kusen, dan jendela.
”Ke depannya komposisi building component dan furnitur imbang fifty-fifty,” kata Wang.
Dia optimistis karena pertumbuhan penjualan pintu, kusen, dan jendela meningkat signifikan seiring dengan pertumbuhan sektor properti.
Agar target penjualan tercapai, Integra akan melemparkan beberapa produk baru ke pasar. Itu menjadi bagian dari inovasi perusahaan.
Misalnya, wooden blinds dan millwork. Dua produk itu bakal menyasar pasar AS.
Untuk mendukung produksi, perusahaan membeli lahan di Sidoarjo seluas 2,7 hektare.
Nantinya di atas lahan itu dibangun fasilitas metal furniture dan produksi rotan.
”Kami ingin menjadikan rotan sebagai tren dunia melalui produk-produk Integra,” terang Wang.
Direktur Integra Widjaja Karli menambahkan, pihaknya akan lebih agresif menggarap pasar domestik.
Sampai sekarang, Integra memiliki tiga gerai ritel di Surabaya dan Bali.
”Beberapa bulan ke depan kami buka satu gerai lagi di Jakarta,” imbuhnya.
Widjaja berharap ekspansi ritel itu akan meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap produk-produk Integra.
Sepanjang 2018, Integra berhasil mencatatkan penjualan Rp 2,1 triliun alias tumbuh 21 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 1,7 triliun. (car/c7/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangun Tower di 3 Kota, PT Sarinah Kucurkan Rp 800 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi