Intelijen AS dan Inggris Mata-Matai Data di Smartphone

Senin, 09 September 2013 – 19:09 WIB

jpnn.com - NEW YORK - Setelah dikabarkan berhasil membongkar kode keamanan enkripsi perbankan dan internet, kini beredar kembali berita tentang upaya intelijen di Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat ( NSA ) untuk menerobos keamanan gadget. Bersama Badan Intelijen Inggris, The Government Communications Headquarters (GCHQ), NSA  dilaporkan telah meretas kode keamanan yang melindungi data pada iPhone, Blackberry dan perangkat Android. 

Kabar ini dirilis majalah mingguan Jerman, Der Spiegel, yang membeber dokumen yang mengungkap NSA dan GCHQ  melakukan tindakan ilegal tersebut untuk mengumpulkan data intelijen. Seperti dikutip BBC Minggu (8/9), Der Spiegel merinci upaya NSA dan GCHQ mengawasi penggunaan telepon genggam yang dimiliki publik. Diberitakan, setelah tim intelijen membuka kode ponsel, kedua lembaga intelijen itu dengan leluasa membaca kontak pengguna dan daftar yang telah dipanggil.

BACA JUGA: Lidah Pria Terpanjang di Dunia Terus Tumbuh

Laporan ini sekaligus menunjukkan bahwa NSA dan GCHQ memiliki kemampuan untuk membaca komunikasi pribadi yang sebelumnya diduga tak akan dilakukan oleh negara. Berbagai laporan tindakan NSA dan GCHQ ini menimbulkan gelombang portes di Berlin. 

Terungkapnya skandal aktivitas mata-mata data internasional ini telah memicu perdebatan sengit di Jerman tentang perlunya  bekerjasama dengan Amerika Serikat di bidang intelijen."Kami menuntut NSA berhenti mengawasi kita," ungkap salah seorang pendemo.

BACA JUGA: AS Niat Serang Syria Tiga Hari

Kusus BlackBerry yang mulai menggunakan metode baru untuk kompres data pada Mei 2009, para agen intelijen awalnya memang sempat tidak dapat mengakses beberapa informasi di ponsel buatan Kanada itu. Namun, setelah 1,5 tahun, ternyata keamanan di gadget BlackBerry bisa dijebol juga. (esy/jpnn)

BACA JUGA: Ditodong Pistol di Istana, Pangeran Andrew Dikira Maling

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tony Abott Terpilih Sebagai PM Baru Australia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler