jpnn.com - KONGRES VII Indische Sociaal-Democratische Vereniging (ISDV) di Semarang, 23 Mei 1920 berlangsung panas.
Kubu ISDV cabang Semarang yang disokong oleh barisan proletariatnya yang besar mendesak perubahan nama ISDV menjadi PKI.
BACA JUGA: Total Intelijen! Sejarah Spionase Jepang
Hartogh, Ketua tahunan ISDV menolaknya. "Hartogh menggunakan pengaruhnya sebagai ketua dengan menyatakan pendapat tidak setuju," tulis Busjarie Latif dari Lembaga Sejarah PKI dalam Manuskrip Sejarah 45 Tahun PKI.
Merujuk laporan majalah Het Vrije Woord, 25 juni 1920 dan surat kabar Suara Rakyat edisi Mei dan Juni 1920, konferensi memutuskan perubahan nama ISDV menjadi PKI.
BACA JUGA: Gertakan Amerika Mengubah Perjalanan Sejarah Jepang
Putusan konferensi kemudian direferendumkan lagi kepada cabang-cabang dan menghasilkan perbandingan suara 33 setuju, 1 blanko, dan 2 tidak setuju.
Usul nama semula adalah PKH, Perserikatan Komunis Hindia, tetapi yang diputuskan PKI, Perserikatan Komunist di India.
BACA JUGA: Inilah Fakta Sejarah Sejak Kapan Bali jadi Tujuan Wisata
Hari itu, Ketua Sarekat Islam (SI) Semarang, Semaoen terpilih menjadi ketua PKI. Darsono—juga aktivis SI—sebagai wakil ketua. Bergsma (guru Soekarno ketika mondok di rumah Tjokroaminoto) jadi sekretaris dan Dekker bendara. (wow/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siti Manggopoh, Kepala Pemberontak dari Ranah Minang
Redaktur : Tim Redaksi