jpnn.com, MEDAN - Investasi bodong yang beredar luas di Indonesia membuat masyarakat menelan kerugian hingga Rp 88,8 triliun dalam sepuluh tahun terakhir.
Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L. Tobing mengatakan, masih banyak masyarakat yang terjerat investasi bodong.
BACA JUGA: Fintech Exhibition 2019 Diikuti 50 Platform Financial Technology
Dengan demikian, perlu ada peningkatan kewaspadaan dari warga dan sosialiasi yang masif.
BACA JUGA: Lindungi Konstituen dari Investasi Bodong, Misbakhun Ajak OJK Blusukan di Kampus
BACA JUGA: 5 Kebiasaan Buruk Pengguna Kartu Kredit yang Wajib Dihindari
Dia menjelaskan, kerugian itu bisa lebih besar karena diyakini ada yang tertipu, tetapi tidak mengadu.
"PNS bahkan banyak juga terjerat. Pada umumnya yang terjerat investasi bodong yang mau cepat kaya," katanya, Kamis (5/9).
BACA JUGA: RK Yakin Program Desa Dapat Mempercepat Akses Keuangan Daerah di Jabar
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5, Yusuf Anshori mengatakan, sosialisasi Waspada Investasi masih terus dilakukan di tengah kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berinvestasi semakin meningkat.
"Peningkatan tingkat kesadaran dan kemampuan investasi tersebut masih belum diimbangi dengan tingkat literasi di bidang keuangan serta kemampuan teknologi sehingga perlu sosialisasi, " katanya. (evalisa siregar/ant)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayoritas Server Fintech Abal-Abal Tidak Diketahui Asalnya
Redaktur : Tim Redaksi