jpnn.com, SAMARINDA - Meski tumbuh positif, pemulihan ekonomi Kalimantan Timur masih terasa amat lambat.
Bila dikaji lebih dalam, tertahannya realisasi belanja pemerintah dan konsumsi rumah tangga, jadi salah satu faktor penghambat.
BACA JUGA: Target Pertumbuhan 5,4% Memang Sulit, tapi Bukan Mustahil
Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II DJPB Kaltim Muhammad Yusuf.
Dia menjelaskan, kenaikan harga komoditas yang membaik belum memberikan pengaruh cukup besar.
BACA JUGA: Pesimistis soal Ekonomi, Anak Buah Prabowo Anggap Jokowi Tak Realistis
Salah satunya terhadap pendapatan warga yang berimbas pada konsumsi rumah tangga.
“Belanja pemerintah pada triwulan kedua 2017 juga masih rendah. Jadi, pertumbuhan ekonomi Kaltim tertahan,” jelas Yusuf kepada Kaltim Post, Jumat (18/8).
BACA JUGA: Misbakhun Bakal All-out Bantu Pemerintahan Jokowi Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi
Dia mengatakan, belanja pemerintah dari APBN maupun APBD sejatinya hanya berpengaruh 8–10 persen dalam pertumbuhan ekonomi.
Namun, efek domino yang dihasilkan amat besar. Yusuf menerangkan, tingginya serapan realisasi belanja pemerintah bisa menstimulan arus investasi.
Apalagi, lanjut dia, bila dibarengi dengan kebijakan yang diperlukan para investor. Bila itu terjadi, roda perekonomian akan berjalan lancar.
“Investasi masuk, tenaga kerja terserap, lalu memperbaiki taraf hidup masyarakat. Konsumsi rumah tangga pasti akan meningkat,” kata dia.
Dia menyampaikan, pada triwulan pertama 2017, persentase belanja tercatat lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).
Adapun belanja Pemprov Kaltim per akhir Juli 2017 sebesar 46,24 persen.
Artinya dari total APBD Kaltim sebesar Rp 8,09 triliun, yang sudah terserap Rp 3,74 triliun.
Jumlah tersebut di atas serapan APBN sebesar 30 persen.
Yusuf menambahkan, dari total pagu belanja dan transfer senilai Rp 13,488 triliun yang dialokasikan untuk Kaltim dan Kaltara, sampai akhir Maret lalu hanya terealisasi sebesar Rp 1,302 triliun atau setara 9,66 persen.
“Pada periode yang sama tahun 2016, realisasinya mencapai 11,64 persen dari pagu,” ungkapnya. (roe/hdd/ril/rom/k8)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Pamer Kinerja, Fadli Zon: Tak Sesuai Realita
Redaktur & Reporter : Ragil