jpnn.com - JAKARTA - PT. Freeport McMoran mengaku telah menginvestasikan dana USD 19 miliar atau kurang lebih Rp 247 triliun di Papua untuk pengembangan pertambangan. Penegasan itu pula yang disampaikan bos Freeport McMoran, James R. Moffet saat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kamis (2/7).
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Ma’roef Sjamsoeddin yang ikut dalam pertemuan itu mengungkapkan, investasi USD 19 miliar dolar itu di antaranya akan digunakan untuk persiapan pertambangan bawah tanah. “”Sudah menginvestasi USD 4 milyar dollar untuk persiapan operasi underground," ujar Ma’roef di kompleks Istana Negara.
BACA JUGA: Freeport Mengaku sudah Investasi Rp 254 Triliun di Papua
Selanjutnya, kata Ma’roef, Freeport menginvestasikan USD 15 miliar untuk underground mining project. Menurutnya, investasi itu untuk mendukung setiap hasil produksi underground mining project. "Hasilnya setelah diproduksi menjadi konsentrat akan dibawa ke Gresik," imbuh mantan wakil kepala Badan Intelijen Negara itu.
Selain itu, Freeport Indonesia juga mempersiapkan dana senilai USD 2,3 miliar untuk membangun smelter di Gresik dan meneruskan rencana pembangunan hydropower.
Sementara itu, terkait pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Maroef mengatakan, pihaknya menunjukkan komitmen untuk turut membangun Papua.
BACA JUGA: Pertamina Jalin Kerjasama Dengan Pupuk Indonesia
"Kami meningkatkan partisipasi untuk pengembangan pembangunan ekonomi di Papua. Kami lakukan di banyak sektor. Rumah sakit, sekolah yang juga jadi kebutuhan masyarakat," tandasnya.
Sedangkan Menteri ESDM Sudirman Said yang mendampingi Presiden Joko Widodo pada pertemuan itu mengatakan, dengan investasi itu Freeport akan membangun pertambangan terbesar di dunia. "Kalau segalanya lancar, maka pada September ini akan dilaunching. Dengan pertambangan bawah tanah di Papua akan menjadi tambang bawah tanah terbesar di dunia," ujarnya.
BACA JUGA: Berharap Tender Proyek Infrastruktur Sudah Dimulai Agustus
Menurutnya, PT. Freeport juga menyampaikan ke presiden tentang komitmen untuk memperbanyak pekerja warga Indonesia. Freeport Indonesia bahkan menargetkan 95 persen pegawainya nanti adalah WNI.
"Jadi beliau menyampaikan komitmen itu, untuk terus berinvestasi. Kemudian Moffett juga mengatakan akan menghargai kedaulatan hukum Indonesia," imbuh Sudirman.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Ogah Berikan 19 Persen Saham Blok Mahakam ke Pemda Kaltim
Redaktur : Tim Redaksi