Investigasi Kecurangan UN di Daerah Masih Berlangsung

Kemendiknas Anggap Kualitas UN Tahun ini Lebih Baik

Jumat, 26 Maret 2010 – 19:31 WIB
JAKARTA — Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendiknas, Mansyur Ramli mengatakan, pelaksanaan ujian nasional (UN) khususnya untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) sudah jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya“Secara umum UN tahun 2010 ini sudah ada banyak perubahan atau perbaikan dari tahun sebelumnya

BACA JUGA: Kualitas Soal Ujian Pengganti Setara UN

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya rumor mengenai bocornya kunci jawaban
Namun ternyata hasilnya nihil, dan yang tersebar adalah kunci jawaban palsu,” tegas Mansyur di Gedung Kemendiknas, Jakarta, Jumat (26/3).

Menurutnya, kondisi pelaksanaan UN yang demikian merupakan salah satu bukti bahwa sisntem pengawasan UN yang dilakukan oleh Kemendiknas, BSNP, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan lembaga terkait lainnya sudah jauh lebih baik

BACA JUGA: 2 SMA di Medan Wajib Ikut UN Pengganti

“Bahkan, temuan-temuan penyimpangan  atau isu kebocoran itu sebagian besar ditemukan oleh PTN,” imbuhnya.

Lebih jauh Mansyur mengakui, untuk kasus pelanggaran atau penyimpangan yang terjadi di Medan tersebut semua lembaga yang terkait dengan pelaksanaan UN harus turun tangan
“Kami selaku pihak dari Kemendiknas harus turun ke lapangan dan bertemu dengan  pihak PTN, Kapolda dan beberapa tokoh penyelenggara pendidikan untuk menangani masalah ini,” ungkapnya.

Mansyur sempat menirukan ungkapan beberapa pihak dari lembaga terkait yang menilai pelaksanaan UN tahun 2010 ini

BACA JUGA: Soal UN Belum Dibuka Tapi Bisa Jawab

“Banyak dari mereka yang mengatakan bahwa pelanggaran pada pelaksanaan UN tahun ini  mungkin memang hanya kebocoran (jawaban soal UN), sedangkan kalau tahun-tahun sebelumnya justru terjadi kebanjiran (jawaban soal UN),” katanya seraya tertawa.

Selain itu, lokasi sekolah yang terbukti melakukan pelanggaran pada pelaksanaan Un tahun 2010 ini juga jauh lebih berkurang apabila dibandingkan dengan tahun 2009“Untuk tahun 2010 ini, titik atau lokasi pelanggaran hanya ditemukan di satu daerah saja dan harus dilakukan UN penggantiSedangkan tahun 2009 lalu, kita harus melakukan UN pengganti di 8 daerah,” jelas Mansyur.

Sementara itu, guna membuktikan banyaknya laporan mengenai adanya isu kebocoran di beberapa daerah, Masnyur mengatakan bahwa pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan investigasi dan penyelidikan di beberapa sekolah dicurigai melakukan pelanggaran“Kami melakukan penyelidikan hampir di semua daerahTerutama, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan di beberapa kabupaten di Medan, Sumut,” sebutnya. (cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Terbukti Bersalah, Siap Ditendang


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler