Investor Bursa Pilih Bertahan

Selasa, 22 Februari 2011 – 04:04 WIB

JAKARTA - Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kurang menggigitItu setelah kemarin indeks dipaksa menyudahi perdagangan di zona merah

BACA JUGA: BCA Genjot Bisnis Kartu Kredit

Indeks pun gagal mempertahankan posisinya di kisaran 3500. 

"Saya rasa indeks hari ini masih akan bergerak mixed
belum ada sentimen yang benar-benar bisa menggerakkan investor," ungkap Budi Ruseno, analis pasar modal ketika dihubungi di Jakarta, Senin (21/2).

Budi menyebutkan, investor saat ini lebih selektif menatap saham-saham yang laik koleksi

BACA JUGA: Smart Telecom Janji Bayar Tunggakan Pajak

Mereka mengambil jalan moderat tersebut menyusul sepinya sentimen positif
Pada faktanya, investor memilih bertahan sambil mengamati pasar dari jarak dekat

BACA JUGA: Provider Pertimbangkan Stop SMS Gratis

"Buktinya, pada transaksi kemarin relatif menipisInvestor menahan diri," imbuh Budi seperti dilansir Indopos (JPNN Group).

Langkah selectif buying investor tersebut tidak bisa dilepaskan dari situasi terkiniMulai merebaknya gejolak Timur Tengah (Timteng), kekhawatiran inflasi yang masih membayangi dan belum munculnya laporan keuangan emiten 2010 secara menyeluruh
"Tapi, untungnya indeks global mulai bergerak di teritorial positifIni yang membuat pelaku pasar sedikit terangkat konfidensinya," jelas Budi

Merujuk fakta itu, Budi meramalkan indeks akan bergerak dikisaran support 3450 dan resistence 3530Saham-saham perbankan masih akan mendominasi dan menyanggah indeksSaham-saham itu antara lain Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Indofood Sukses Makmur (INDF), Mayora (MYOR), Semen Gresik (SMGR), Adhi Karya (ADHI) dan, Wijaya Karya (WIKA)

"Sementara untuk investor asing masih tetap bertahan meski nilai transaksinya tidak tinggiMereka juga standby di dalam negeri," imbuhnya

Menutup perdagangan, Senin (21/2), Indeks turun tipis 3,854 poin (0,12 persen) ke level 3.497,643Sementara Indeks LQ 45 naik tipis 1,356 poin (0,21 persen) ke level 620,106Meski investor asing membukukan pembelian bersih (foreign nett buy) sebesar Rp 307,134 miliar di seluruh pasar, namun indeks belum mampu naik ke teritori positifPerdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 112.016  kali pada volume 2,99 miliar lembar saham senilai Rp 3,918 triliunSebanyak 88 saham naik, 121 saham turun, 85 saham stagnan.

Berikut kondisi bursa-bursa regionalIndeks Komposit Shanghai melesat 32,96 poin (1,14 persen) ke level 2.932,76Indeks Hang Seng turun 109,82 poin (0,47 persen) ke level 23.485,42Indeks Nikkei 225 naik tipis 14,73 poin (0,14 persen) ke level 10.857,53Indeks Straits Times melemah 20,85 poin (0,68 persen) ke level 3.066,07.  

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.800 ke Rp 37.550, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 750 ke Rp 47.950, Multibreeder (MBAI) naik Rp 600 ke Rp 12.200, dan HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 350 ke Rp 25.800

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 950 ke Rp 52.050, Sarana Menara (TWR) turun Rp 600 ke Rp 11.000, Indocement (INTP) turun Rp 350 ke Rp 15.300, dan Bank Danamon (BDMN) turun Rp 300 ke Rp 6.350(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Karyawan Merpati Desak Perbaikan Manajemen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler