jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah 21 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp 15.186 per USD.
Rupiah hari ini melemah dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.165 per USD.
BACA JUGA: Terpengaruh Ekonomi AS, Kurs Rupiah Hari Ini Meroket
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama menyebutkan pelemahan terjadi karena investor menantikan hasil pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) terkait kebijakan suku bunga acuan.
"Untuk rupiah sentimennya menunggu hasil pertemuan Dewan Gubernur Bank Indonesia pada hari Kamis besok (19/1). Kebijakan BI akan memberikan pengaruh terhadap pergerakan rupiah terhadap USD," kata Revandra di Jakarta, Rabu (18/1).
BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, Ada Kaitannya dengan Kebijakan China
Revandra mengatakan belum ada isu baru terkait faktor eksternal yang berpotensi memengaruhi pergerakan rupiah. Nilai tukar rupiah hari ini diperkirakan berada di kisaran Rp 15.100 per USD hingga Rp 15.250 per USD.
Pada Kamis (19/1), BI diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps). Kenaikan suku bunga tersebut bertujuan untuk menahan laju inflasi.
BACA JUGA: Gibran ke UEA, Hasilnya Ratusan Miliar Rupiah, Alhamdulillah
Pasalnya, harga komoditas dalam negeri cukup melambung tinggi.
Bank Indonesia dalam Rencana Anggaran Tahunan BI (RATBI) menargetkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada 2023 menurun ke level 3,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Gubernur BI Perry Warjiyo beberapa waktu lalu menuturkan selain mengendalikan inflasi, pada 2023 bank sentral akan terus mengendalikan nilai tukar rupiah agar lebih stabil, bahkan lebih menguat ke level Rp 15.070 per USD.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 21-22 Desember 2022 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI alias BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,5 persen.
Suku bunga deposit facility juga dinaikkan sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen.
Pada Selasa (17/1), rupiah ditutup melemah tajam 120 poin atau 0,80 persen ke posisi Rp 15.165 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.045 per USD. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul