Investor Tiongkok Tertarik Tanam Modal di GIIPE

Sabtu, 13 Mei 2017 – 20:46 WIB
Menteri Koordinator Kemaritiman Republik Indonesia Luhut Binsar Panjaitan dan Komisaris Best & Grow Investment Ishak Charlie. Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, BEIJING - Best & Grow Investment (BGI) menggelar pertemuan dengan para investor asal Tiongkok menjelang peresmian acara One Belt One Road (Forum Investasi  Dunia) di Beijing pada 14-15 Mei 2017.

BGI mengenalkan berbagai potensi investasi di Indonesia.

BACA JUGA: Wouw! Malaysia Tertarik Garap Tol Cileunyi-Solo

BGI menggelar presentasi rencana pembangunan dermaga industri raksasa berskala global atau Golden Integrated Industrial Port Estate (GIIPE) di Percut Sei Tuan, Medan, Sumatera Utara.

GIIPE sebagai pusat pengembangan industri baru di Kota Medan akan mendorong aktivitas perekonomian di Sumatera Utara.

BACA JUGA: Bangun Dermaga Industri, Cari Investor ke Tiongkok

Pelabuhan laut di kawasan ini akan menekan biaya logistik yang selama ini diakibatkan jauhnya akses dari pelabuhan ke kawasan industri.

GIIPE nantinya menjadi tempat strategis karena terintegrasi dengan kawasan industri dan hunian.

BACA JUGA: Produksi Minyak Indonesia Terancam Habis

Kelebihan tersebut bakal menjadi keuntungan sendiri untuk para investor

Deputy Chairman Shenzen Qixin Construction Group Ye Hong Xiao sudah menyatakan tertarik berinvestasi di GIIPE.

Menteri Koordinator Kemaritiman Republik Indonesia Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartarto turut berpromosi.

Luhut mengatakan, Indonesia adalah negara dengan tujuan investasi yang paling menjanjikan.

Sebagai gambaran, Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan data bahwa pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) negara G-20 turun tipis di rata-rata 0,7 persen sepanjang kuartal keempat 2016.

Sementara itu, Indonesia bisa mempertahankan pertumbuhan PDB di level 1,2 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2017 berada di angka 5,01 persen.

Menurut Luhut, investor tidak perlu takut berinvestasi di Indonesia.

Sebab, pemerintah sudah merevisi regulasi yang memberatkan calon investor.

Pemerintah Indonesia menyambut baik  kawasan GIIPE dan mendorong para investor untuk berinvestasi dalam proyek tersebut.

Selama kerja sama saling menguntungkan, pemerintah Indonesia akan memberikan dukungan penuh dan menjamin kenyamanan investasi kepada pada investor.

Sementara itu, Airlangga mengatakan, pihaknya memberikan rekomendasi dan dukungan terhadap pengembangan kawasan GIIPE.

Di sisi lain, Komisaris Best & Grow Investment Ishak Charlie memaparkan berbagai keunggulan berinvestasi di GIIPE.

Menurutnya, GIIPE yang berlokasi di Percut Sei Tuan, Medan, Sumatera Utara sangat strategis.

GIIPE terletak 16 kilometer dari pusat Kota Medan dan 3,5 km dari Bandara Internasional Kuala Namu.

GIIPE juga hanya berjarak 9,5 kilometer dari Pelabuhan Belawan.

Sebelum mengembangkan GIIPE, Best & Grow Investment sudah terbukti sukses membangun proyek di Sumatera Utara, terutama di Medan.

Misalnya, Hotel JW Marriot, Medan, Centre Point Medan, Housing/Town House. Artinya, Best & Grow Investment bisa menjadi mitra bisnsis tepercaya.

GIIPE menempati lahan seluas 2.000 hektare dan masih akan melakukan ekspansi lahan seluas 1.000 hektare.

Proyek GIIPE terbagi dalam power plant seluas 200 hektare, seaport 200 (hektare), industrial estate (1.000 hektare), residential (200 hektare), cruise port, golf & palm resort (100 hektare), central business district (300 hektare).

Nilai total investasi sebesar USD 7,4 miliar atau setara Rp 99 triliun. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Laba Bersih Rp 88 Miliar, Prodia Sebar Dividen Rp 26 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler